Morotai, Maluku Utara- Aktivitas penggalian pasir di area Sangowo Kecil dan Tanjung Pinang Desa Sambiki Baru, Kecamatan Morotai Timur, Kabupaten Pulau Morotai, hingga saat ini masih terus dilakukan PT. Laborosco.
Informasi yang dihimpun Haliyora meyebutkan, aktifitas penambangan pasir oleh PT. Laborosco sudah berlangsung selama dua tahun lebih.
Lokasi penambangan pasir hanya berjarak sekitar 40 meter dari bibir pantai dan berdekatan dengan jembatan penghubung antar Kecamatan Morotai Selatan, Timur, dan Morotai Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara, akibat penggalian pasir menggunakan ekskavator itu menyebabkan jalan dan jembatan terancam longsor. Bahkan pohon kelapa milik warga di sekitar area galian sudah banyak yang roboh.
Warga dua desa tersebut mengecam aktifitas penggalian pasir oleh perusahan tersebut.
Pance Mujahid, salah satu warga Desa Sambiki Tua menulis status di akun Facebooknya bahwa aktifitas penggalian pasir oleh PT. Labrosco menyebabkan abrasi sehingga menghancurkan keindahan alam pantai dan merusak kebun kelapa milik warga termasuk milik orang tuanya.
Dalam akunnya itu ia juga menulis bahwa masalah tersebut sudah dilaporkan warga kepada Bupati Morotai Beny Laos tapi tidak ditanggapi.
“Inilah salah satu bentuk kekacauan pikiran dan kebohongan Bupati Benny Laos, karena masyarakat sudah melaporkan atas kejahatan ini namun tak ada tanggapan dari Pemda Morotai. Bupati hanya bilang sudah berupaya mencegah tetapi sia-sia saja,” tulis Pance.
Dikatakan Pance, PT. Laborosco adalah milik Toni Laos, adiknya Benny Laos. Makanya bupati hanya bilang sudah berusaha mencegah tapi sia-sia saja. ”Ini kebohongan bupati,” kata dia.
Atas status Pance Mujahid tersebut, Bupati Pulau Morotai Benny Laos menanggapi dengan mengatakan bahwa pengerukan pasir itu dilakukan oleh warga Morotai desa sendiri.
Beny juga mengatakan bahwa dirinya memahami kerugian dan dampak lingkungan akibat pengerukan pasir di pantai Sangowo, Desa Juanga tersebut, sehingga sudah berbagai upaya dilakukan untuk menghentikan aktifitas penggalian pasir tapi hasilnya belum efektif.
“Segala upaya sudah saya lakukan untuk hentikan penambangan pasir tetapi hasilnya belum efektif,” kata Beny menjawab tulisan Pance di status FB-nya itu.
Untuk itu, Bupati Morotai yang masa jabatannya tinggal dua hari lagi ini meminta agar siapkan bukti foto atau video serta identitas pelaku pengeruk pasir untuk diserahkan kepadanya agar dilaporkan ke pihak berwajib.
”Pintu rumah saya terbuka untuk menerima pihak yang menyerahkan semua bukti agar dilanjutkan ke pihak berwajib,” ujarnya.
Untuk memngkonfirmasi jawaban bupati atas status di akun FB Pance tersebut, Haliyora mencoba menghubungi Bupati, namun hingga berita ini dipulis, bupati belum menaggapi pertanyaan Haliyora.
Diketahui, sebelumnya salah satu angota DPRD Morotai dari Fraksi PDI-P yakni Richard pernah mendesak agar penambangan pasir oleh PT. Laborosco dihentikan.
“Saya minta PT. Laborosco hentikan aktifitas penggalian pasir di lokasi tersebut, karena selain merusak fasilitas umum juga merobohkan pohon kelapa warga,” tandasnya saat ditemui Haliyora, Selasa 10/05/2022) pekan lalu.
Sementara, meski dikecam warga dan didesak anggota DPRD untuk mengentikan penggalian pasir di area tersebut, tapi nampaknya pihak perusahan tidak menggubris, malah terus melakukan penggalian pasir hingga saat ini. (Tir-1)