Tradisi Ela-Ela dan Pesan Harmoni dari Kesultanan Ternate

- Editor

Kamis, 28 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tradisi malam Lailatul Qdar atau malam Ela-Ela di Kesultanan Ternate, Kamis (28/4/2022).

Tradisi malam Lailatul Qdar atau malam Ela-Ela di Kesultanan Ternate, Kamis (28/4/2022).

Ternate, Maluku Utara – Warga Ternate mulai memadati Kedaton Kesultanan Ternate untuk menyambut malam Lailatul Qadar.

Pantauan Haliyora, sekitar pukul 21.33 WIT, warga Kota Ternate mulai berkumpul di depan Kedaton Kesultanan Ternate untuk menyaksikan malam Lailatul Qadar.

Tak lama berselang, terdengar suara alat musik cikamomo dan terlihat ratusan obor dibawa warga dari arah Masjid Kesultanan Ternate menuju Kedaton Kesultanan Ternate.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tradisi malam Lailatul Qdar yang oleh warga disebut malam Ela-Ela ini pun berjalan sukses di Kesultanan Ternate, pada Kamis malam (28/4/2022).

Jou Kalem atau Imam Masjid Besar Kesultanan Ternate, Hi. Hidayatusalam Sehan mengatakan, malam Lailatul Qadar atau malam Ela-Ela merupakan tradisi masyarakat sejak masuknya Islam di Maluku Utara untuk menyambut malam Lailatul Qadar dan melepaskan Ramadhan.

BACA JUGA  Malam Ini, Dua Pasien Covid-19 Meninggal di RSUD Chasan Boesoirie Ternate

“Jadi semua kemuliaan Ramadhan terkumpul di sepuluh malam terakhir. Warga meyakini tanggal 27 malam sebagai malam Lailatul Qadar,” katanya.

Sambung Hi. Hidayatusalam Sehan, prosesi tradisi membakar obor adalah seruan kepada seluruh bala kusu (warga masyarakat) agar menghidupkan malam Ela-Ela dengan ibadah, zikir dan silaturahim serta bersyukur kepada Allah SWT.

“Insya Allah dengan adanya tradisi malam Ela-Ela ini kita bisa bertemu dengan Ramadhan yang akan datang,” ujarnya.

BACA JUGA  PAN Sudah Punya "Jagoan" di Pilwako Ternate, Siapakah?

Jou Kalem mengatakan, malam Ela-Ela ini juga disambut oleh warga Kesultanan yang beragama Kristen dengan membawa damar dan obor untuk membantu memeriahkan tradisi tersebut.

“Ini menandakan bahwa hubungan kuat dalam silaturahim antara warga yang berbeda agama dan suku di bawah naungan Kesultanan Ternate,” ungkapnya.

Ia menyebutkan tradisi ini sudah berlangsung berabad-abad, Namun terhenti pada tahun 2017. “Sudah tujuh tahun tradisi ini terputus, Alhamdulillah tahun 2022 ini dengan bertahtanya Sultan Hidayatullah Sjah, tradisi ini dihidupkan kembali,” tutupnya. (Arul-1)

Berita Terkait

Karyawan IWIP di Halteng Ditemukan Tewas Gantung Diri 
Ketua KPU Taliabu : Sashabila Mus Tidak Dinyatakan Pailit Oleh Pengadilan Niaga
KPU Pulau Taliabu Minta 3 Bakal Paslon Perbaiki Syarat Administrasi
Kapolres Ternate Tegaskan Jatuhkan Sanksi Keras ke Anggota yang tak Netral di Pilkada
Pemkot Ternate Berlakukan Penarikan Retribusi Parkir dengan Sistem Barcode
DPRD Pulau Morotai Ancam Perkarakan Pemda
Berkas 2 Bakal Calon Kada Termasuk Wakil Bupati Petahana di Sula Belum Penuhi Syarat
Gegara Istri, Pj Bupati Morotai Cekcok dengan Anggota DPRD 
Berita ini 254 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 8 September 2024 - 14:22 WIT

Karyawan IWIP di Halteng Ditemukan Tewas Gantung Diri 

Sabtu, 7 September 2024 - 21:05 WIT

Ketua KPU Taliabu : Sashabila Mus Tidak Dinyatakan Pailit Oleh Pengadilan Niaga

Sabtu, 7 September 2024 - 20:46 WIT

KPU Pulau Taliabu Minta 3 Bakal Paslon Perbaiki Syarat Administrasi

Sabtu, 7 September 2024 - 18:43 WIT

Kapolres Ternate Tegaskan Jatuhkan Sanksi Keras ke Anggota yang tak Netral di Pilkada

Sabtu, 7 September 2024 - 18:31 WIT

Pemkot Ternate Berlakukan Penarikan Retribusi Parkir dengan Sistem Barcode

Berita Terbaru

Mayat salah satu karyawan PT.IWIP  di puskesmas sagea, halmahera tengah

Headline

Karyawan IWIP di Halteng Ditemukan Tewas Gantung Diri 

Minggu, 8 Sep 2024 - 14:22 WIT

error: Konten diproteksi !!