Ternate, Maluku Utara – Warga Ternate mulai memadati Kedaton Kesultanan Ternate untuk menyambut malam Lailatul Qadar.
Pantauan Haliyora, sekitar pukul 21.33 WIT, warga Kota Ternate mulai berkumpul di depan Kedaton Kesultanan Ternate untuk menyaksikan malam Lailatul Qadar.
Tak lama berselang, terdengar suara alat musik cikamomo dan terlihat ratusan obor dibawa warga dari arah Masjid Kesultanan Ternate menuju Kedaton Kesultanan Ternate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tradisi malam Lailatul Qdar yang oleh warga disebut malam Ela-Ela ini pun berjalan sukses di Kesultanan Ternate, pada Kamis malam (28/4/2022).
Jou Kalem atau Imam Masjid Besar Kesultanan Ternate, Hi. Hidayatusalam Sehan mengatakan, malam Lailatul Qadar atau malam Ela-Ela merupakan tradisi masyarakat sejak masuknya Islam di Maluku Utara untuk menyambut malam Lailatul Qadar dan melepaskan Ramadhan.
“Jadi semua kemuliaan Ramadhan terkumpul di sepuluh malam terakhir. Warga meyakini tanggal 27 malam sebagai malam Lailatul Qadar,” katanya.
Sambung Hi. Hidayatusalam Sehan, prosesi tradisi membakar obor adalah seruan kepada seluruh bala kusu (warga masyarakat) agar menghidupkan malam Ela-Ela dengan ibadah, zikir dan silaturahim serta bersyukur kepada Allah SWT.
“Insya Allah dengan adanya tradisi malam Ela-Ela ini kita bisa bertemu dengan Ramadhan yang akan datang,” ujarnya.
Jou Kalem mengatakan, malam Ela-Ela ini juga disambut oleh warga Kesultanan yang beragama Kristen dengan membawa damar dan obor untuk membantu memeriahkan tradisi tersebut.
“Ini menandakan bahwa hubungan kuat dalam silaturahim antara warga yang berbeda agama dan suku di bawah naungan Kesultanan Ternate,” ungkapnya.
Ia menyebutkan tradisi ini sudah berlangsung berabad-abad, Namun terhenti pada tahun 2017. “Sudah tujuh tahun tradisi ini terputus, Alhamdulillah tahun 2022 ini dengan bertahtanya Sultan Hidayatullah Sjah, tradisi ini dihidupkan kembali,” tutupnya. (Arul-1)