Insentif Vaksinator Pulau Morotai Dikeluhkan

- Editor

Jumat, 7 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Kepala Puskesmas Daruba, dr. Adil Makmur

Kepala Puskesmas Daruba, dr. Adil Makmur

Morotai, Maluku Utara- Pencairan honor tim vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pulau Morotai untuk bulan Februari hingga Desember 2021 dinilai janggal oleh vaksinator. Itu disampaikan salah satu vaksinator kepada Haliyora, Rabu (05/01/2022).

Anggota tim vaksinator yang tidak mau namanya dipublis itu mengatakan, pembayaran honor tim vaksinasi di setiap Puskesmas jumlahnya tidak merata. Dikatakan, ada Puskesmas dapat Rp 24 juta sementara di Puskesmas lainnya hanya dibayar Rp 22 juta.

“Pada tanggal 31 bulan kemarin juga mereka bayar per bulan Rp 300 ribu per vaksinator. Itu pun ada kejanggalan, karena kami terima lebih kecil dari vaksinator di Puskesmas lain, sedangkan wilayah kerja kita sama. Hanya sasaran vaksinasi saja yang berbeda jauh dengan kami,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, dr. Adil Makmur, menjelaskan, insentif vaksinator di Puskesmas ditransfer dari Dinas Kesehatan dengan total sebesar Rp 22 Juta. “Itu untuk 10 orang selama 10 bulan. Per bulan Rp 300 ribu, dibayar untuk bulan Februari-Desember 2021. Ini sesuai tertera dalam berita acara,” jelasnya.

BACA JUGA  Pemkot Ternate Disalahkan Buntut Kejadian Pria Gangguan Jiwa Bawa Kabur Mobil Alfamidi

Dia menambahkan, insentif tersebut sebagai perangsang bagi vaksinator untuk lebih semangat, dan besaran insentif sudah  ditentukan oleh Pemda.

“Insentif ini di luar gaji sebagai bentuk apresiasi Pemda ke tim vaksinator. Pada akhir November 2021 kamarin sudah ditransfers. Besaran dana berberda-beda dari Puskemas satu ke Puskemas lain,” terangnya.

Menanggapi keluhan itu, saat dihubungi oleh awak media,  Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Pulau Morotai, Julius Giscar Croons, enggan merespon pertanyaan wartawan, hingga berita ini ditayangkan. (Tir-1)

Berita Terkait

Menakar Calon Kepala Daerah Taliabu Lewat Ekpedisi Malut Menguji
Napak Tilas Sejarah Bapak Biogeografi di Tanah Moloku Kie Raha
Basis Paslon ABDI di Taliabu Barat Laut Kini Bergeser ke SAYA TALIABU
Jutaan Warga Rebut jadi ASN, Ternyata Gaji Terbarunya Segini
IMS-ADIL Ketar-ketir, Loyalis dan Simpatisan di Weda Selatan Banting Setir Dukung MUSTIKA
Oknum Guru di Sula Diduga Aktif Kampanyekan Paslon Tertentu
Rivalitas Trah Kasuba di Pilkada Halsel Makin Panas, Bassam Balik Sindir Bahrain
Bawaslu dan BKD Halsel Diminta Periksa Oknum Kapus yang Diduga Intimidasi Stafnya
Berita ini 87 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 6 Oktober 2024 - 22:19 WIT

Menakar Calon Kepala Daerah Taliabu Lewat Ekpedisi Malut Menguji

Minggu, 6 Oktober 2024 - 19:16 WIT

Napak Tilas Sejarah Bapak Biogeografi di Tanah Moloku Kie Raha

Minggu, 6 Oktober 2024 - 19:12 WIT

Basis Paslon ABDI di Taliabu Barat Laut Kini Bergeser ke SAYA TALIABU

Minggu, 6 Oktober 2024 - 16:12 WIT

Jutaan Warga Rebut jadi ASN, Ternyata Gaji Terbarunya Segini

Minggu, 6 Oktober 2024 - 16:05 WIT

IMS-ADIL Ketar-ketir, Loyalis dan Simpatisan di Weda Selatan Banting Setir Dukung MUSTIKA

Berita Terbaru

Ilustrasi Tes CASN. Foto/CNBC Indonesia

Headline

Jutaan Warga Rebut jadi ASN, Ternyata Gaji Terbarunya Segini

Minggu, 6 Okt 2024 - 16:12 WIT

error: Konten diproteksi !!