Maba, Maluku Utara- Para Petani di Kabupaten Haltim keluhkan ketersediaan pupuk. Keluhan tersebut disampaikan para petani saat kegiatan panen raya di Desa Cemara Jaya, Kecamatan Wasile, Kamis (22/07/2021).
“Kebutuhan pupuk tinggi tapi tidak diimbangi ketersediaan pupuk yang memadai sehingga berpengaruh terhadap panen kami musim ini. Memang di Wasile ada pengecer pupuk, tetapi tidak bisa memenuhi kebutuhan petani di Wasile, karena stoknya tidak banyak. Itu kendala kami,” ungkap Senari, salah seorang petani padi pada sesi tanya jawab.
Senari meminta Pemerintah Daerah harus memperhatikan ketersediaan pupuk di tingkat pengecer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau bisa pengecer juga harus dievaluasi, karena ada pengecer yang tidak menyediakan pupuk sesuai kebutuhan petani. Mereka sering beralasan pupuk yang mereka pesan masih ada di Bitung, ketika kami mengajukan permintaan,” pintanya.
Terkait pengecer pupuk, ia meminta agar pengecer yang ada di Wasile dikembalikan ke pengecer Serambi Mekah. “Kami minta kalau bisa pengecer bisa dikembalikan ke Serambi Mekah. Pengecer Serambi Mekah sangat baik dan transparan dalam memenuhi kebutuhan petani,” pinta Senari.
Terpisah, Wakil Bupati Halmahera Timur (Haltim) Anjas Taher mengatakan, Pupuk memang menjadi masalah tersendiri saat ini.
Anjas mengatakan Pemda Haltim sendiri sudah berkordinasi dengan pabrik Pupuk Kaltim untuk mempermudah para petani mendapatkan kebutuhan pupuk.
“Saya sudah kordinasi dengan penyuplai pupuk Kaltim, memang untuk pupuk ini menjadi masalah tersendiri. Kadang kita ajukan 100 persen kebutuhan, ternyata yang datang hanya 70 persen. Itu karena ada pupuk yang bocor, bocornya itu didistributor,” ungkap Anjas.
Anjas mengungkapkan, pihaknya akan mengundang pihak pengecer pupuk di Kaltim untuk membahas masalah pupuk tersebut. “Sesuai data dari Dinas Pertanian, ada lima pengecer pupuk. Kita akan undang mereka ke kantor bupati untuk membicarakan permasalahan pupuk,” ujar Anjas
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Haltim, Din Adjisio mengungkapkan, ada satu pengecer pupuk yang dianggap tidak kompeten, namun pihaknya harus berkoordinasi dengan pihak suplayer Tobelo terlebih dulu untuk mengambil langkah tegas.
“Memang kita tidak bisa melakukan pemutusan sepihak, karena ada aturannya, jad nanti saya secara kemanusiaan bersama staf akan ke Tobelo untuk mempertanyakan langsung apa permasalahannya sehingga dikeluhkan warga, yang jelas pemerintah punya kewenangan untuk permasalahan pupuk ini,” pungkas Din. (RH-1)