Ternate, Maluku Utara– Memiliki wilayah kekuasaan yang luas tentunya harus didukung dengan bala tentara yang juga kuat. Seperti wilayah kekuasaan Kesultanan Turki Utsmani yang meliputi Eropa Timur, Timur Tengah hingga Afrika Utara. Ekspansi kewilayahan Kesultanan Turki Utsmani ini tidak terlepas dari peran pasukan elite yang dinamakan Janissari.
Pasukan Janissari adalah kebanggaan masa lampau yang layak dikenang bangsa Turki. Pasukan ini dibentuk tidak lama setelah Kekaisaran Bizantium dikalahkan dan Konstantinopel ditaklukkan. Didirikan oleh Sultan Murad I (1359-1389), Sultan ke-3 Kesultanan Turki Utsmani.
Janissari sendiri berasal dari bahasa Turki ‘yeniceri’, yang artinya pasukan baru. Pembentukan pasukan ini bertujuan untuk memperkuat kekuatan militer Turki Utsmani yang saat itu belum mumpuni untuk melakukan ekspansi.
Awalnya pasukan Janissari direkrut dari tawanan perang yang diberi ampunan dengan syarat membela Kesultanan Turki. Dalam perkembangannya, metode perekrutan pasukan Janissari dilakukan sejak usia masih kanak-kanak, dan didoktrin dengan semangat tempur yang tinggi untuk membela Kesultanan Turki.
Pasukan Janissari pun konon menjadi pasukan terkuat di dunia. Pasukan ke dua setelah Mongol yang berhasil menguasai wilayah Eropa. Sebagaimana dikutip dari buku Peradaban Islam di Instanbul yang ditulis Dr. Muhammad Syafii Antonio.
Disebutkan juga, pasukan Janissari merupakan pasukan pertama didunia yang menggunakan senapan kemudian ditiru oleh orang-orang Eropa.
Sebagai pasukan elite, pasukan Janissari memiliki perlengkapan yang khas, yaitu sejenis senapan laras panjang dengan penutup kain dari depan ke belakang menyerupai sorban. Juga disebutkan, ciri khas lainnya yang membedakan dari pasukan manapun adalah kewajiban setiap pasukan Janissari untuk memelihara kumis dan tidak boleh berjenggot.
Pasukan Janissari dengan cepat bisa dikerahkan ke garis tempur terdepan, dan menjadi kesatuan andalan Kesultanan Turki Utsmani dalam melakukan perluasan wilayah ke berbagai kawasan terutama Eropa Timur.
Secara struktural pasukan Janissari dibagi menjadi tiga divisi. Divisi Cemaat merupakan tentara barisan depan yang berkekuatan 101 batalion. Divisi Beyliks merupakan pasukan pengawal pribadi sultan yang berkekuatan 61 batalion, dan Divisi Sekban yang berkuatan 34 batalion.
Disebutkan, pasukan ini merupakan pasukan yang paling berjasa mengantar Turki Utsmani mencapai puncak kejayaan.
Pasukan Janissari kemudian resmi dibubarkan oleh Sultan Mahmud II pada tahun 1826. (Red***)