Halsel, Haliyora
Sebanyak 1.040 unit rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 5,2 SR menguncang Kabupaten Halmahera Selatan pada Jum’at (26/02/2021) lalu.
Dijelaskan, hingga Rabu, 03 Maret 2021, tercatat 805 kerusakan rumah warga. Namun update pada Senin (08/03/2021), ada tambahan kerusakan rumah warga sebanyak 235 sehingga total sebanyak 1.040 unit rumah warga yang rusak akibat gempa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halsel, Abukarim Latara saat ditemui diruang kerjanya, Senin (08/03/2021).
“Data per Senin 08 Maret 2021 tercatat sebanyak 1.040 rumah warga rusak. Data itu setelah ada tambahan 235 yang baru terdata oleh tim sejak rabu lalu,” ungkap Abukarim.
Katanya, sampai sekarang tim pendata masih berada di lapangan untuk berusaha menjangkau semua desa yang terdampak gempa.
“BPBD juga belum bisa tetapkan kategori kerusakan, sebab tim masih dalam proses pendataan, tahap awal kemarin kami sudah salurkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak,” ujarnya.
Menurut Abukarim, pasca gempa belum ada anggaran BPBD Halsel sehingga pihaknya terpaksa harus mengeluarkan biaya sendiri sebanyak Rp 250 juta untuk operasional tim BPBD selama di lapangan, dan belanja paket sembako untuk disalurkan ke masyarakat.
“Terpaksa gunakan dana pribadi karena butuh penanganan cepat, sebab kalau tunggu anggaran tanggap dicairkan, prosesnya lama,” terangnya.
Abukarim mengaku sudah ada bantuan Dana Tanggap Darurat dari BNPB Pusat ke BPBD Halsel sebesar Rp 500 juta namun masih dalam proses pencairan.
Diketahui, kerusakan rumah warga akibat gempa itu tersebar di enam Kecamatan yakni Kecamatan Bacan, Bacan Selatan, Bacan Timur, Bacan Barat Utara, Bacan TimurTengah dan Bacan Timur Selatan. (Asbar-1)