Halsel, Haliyora
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melaporkan jumlah warga yang pindah penduduk (mutasi) dan masuk ke Kabupaten Halmahera Selatan di Tahun 2020 meningkat.
Hal itu disampaikan Kadis Dukcapil Halsel Saban Ali, saat diwawancarai Haliyora di ruang kerjanya, Kamis (14/01/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ali menyebut banyak warga Halsel pindah ke Weda, Kabupaten Hamahera Tengah pada tahun 2020.
“Menurut data, Tahun 2020 banyak warga Halsel mutasi ke Weda Halteng,” ucapnya.
Katanya, di Tahun 2020 sebanyak 11.195 warga Halsel yang mutasi (pindah penduduk) dan 7.215 warga dari luar wilayah pindah masuk ke Halsel, dan dari jumlah itu mayoritas pindah ke Halteng.
Disebutkan, dibandingkan tahun 2019, penduduk yang pindah (mutas) pada tahun 2020 mengalami kenaikan signifikan. Sebab, kata Saban, jumlah pindah penduduk (mutasi) pada 2019 dan pindah masuk Halsel berimbang di angka 6000-7000. Sementara pada 2020 jumlah pindah penduduk (mutasi) dari Halsel sebanyak sebanyak 11.195 ribu, sedangkan pindah masuk Halsel hanya sebanyak 7.215 warga, dan kebanyakan ke Halteng.
“Ini mungkin karena terkait urusan buat KTP dan melamar pekerjaan di sana,” ungkapnya.
Sementara ketika ditanya keterediaan blanko KTP Halsel, Saban mengatakan masih tersisa sebanyak 1.700 blanko, namun menurutnya jumlah itu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan KTP masyarakat Halsel di tahun 2021.
“Kita masih butuh kurang lebih 12 untuk memenuhi kebutuhan 12 ribu warga yang belum melakukan perekaman, serta cadangan sekitar 3 ribuan, jadi total kebutuhan blanko Rp 15 ribu lagi,” ujarnya.
Saban menambahkan, penduduk Halsel yang wajib memiliki KTP sebanyak 163.524 orang dan dari jumlah itu sudah 93,20 telah melakukan perekaman e-KTP
“Dukcapil Halsel juga telah mencetak Kartu Keluarga sebanyak 18.215, Akta 0-18 Tahun sebanyak 17.727, kartu Identitas Anak (KIA) sebanyak 3.000, dan Akta Kematian sebanyak 421,” pungkasnya. (Asbar-1)