Ternate, Haliyora
Pembagian Sembako berlebel Zakat oleh Baznas Kota Ternate jelang hari H pencoblosan pada pilwako Ternate masih jadi cerita hangat warga Ternate. Bahkan Ketua DPRD Kota ternate Muhajirin Bailusy pun sumbang komentar.
Muhajirin yang juga ketua tim pemengan paslon walikota dan wakil walikota Ternate M. Tauhid Soleman-Jasri Usman itu berharap Baznas tidak terjebak politik praktis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mudah-mudahan Baznas Kota Ternate tidak terjebak politik praktis, sebab lembaga itu mengumpulkan infak dari masyarakat untuk diselurkan kepada masyarakat pula. Baznas itu lembaga berlebel agama Islam, jadi harus menjaga namanya itu,”tandas Muhajirin, Rabu (02/12/2020).
Ketua DPC PKB Kota Ternate itu juga menjelaskan, yang berhak menerima zakat ada delapan golongan, maka pembagiannya juga harus sesuai ketentuan agama Islam. “Jadi tidak asal bagi, harus tepat sasaran, karena konsekwnsinya dosa kalau melanggar ketentuan Tuhan,”imbuhnya.
Muhajirin menyanyangkan, Baznas melakukan penyaluran zakat di waktu yang kurang tepat sehingga menimbulkan kecurigaan.
“Membagi sembako berlebel Zakat menjelang pilwako itulah menurut saya kurang tepat. Itulah maka masyarakat mencurigai ada muatan politik. Mungkin panitia Baznas kurang mengitung itu,”ujarnya.
Ketua DPRD Kota Ternate menjelaskan, panitia atau pengurus Baznas di Kota Ternate itu digaji pemerintah melalui APBD, dan uang yang dikumpulkan juga dari infak pegawai pemda, sehingga jangan sampai penyalurannya dibawa ke ranah politik praktis.
“Memang sekarang ini situasinya agak sensitif. Warga saling curiga karena momentum politik. Makanya saya harap masalah agama jangan dikotori dengan hal-hal seperti ini,”pungkasnya. (Sam-1)