Morotai, Haliyora
Entah karena tidak kuat mendapat protes dan tekanan warga, ketua NU Kabupaten Pulau Morotai Hi. Din Aswin akhirnya menyatakan mundur dari ketua pantitia pelaksana sidang Gereja (Sinode) GEMIH ke 29 tahun 2020 setelah ditunjuk Bupati Morotai Beni Laos.
Hi Din kepada wartawan pada, Kamis (12/11/2020) mengatakan, pengunduran dirinya dari ketua panitia pelaksana Sinode atas dasar beberapa pertimbangan, diantaranya rekomendasi dari GP Anshor, dan saran serta pertimbangan NU Wilayah Provinsi Malut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“sudah ada rapat NU dan GP Anshor kabupaten Pulau Morotai kemudian merekomendasikan ke pengurus wilayah terkait kepanitiaan dalam sidang sinode. Rekomendasi itu menyarankan agar saya mundur dari kepanitiaan,”ujar Hi. Din.
Ketua Wilayah NU Maluku Utara, kata Hi. Din, juga menyarankan agar dirinya mundur dari ketua panitia pelaksana sidang sinode. Tapi yang paling urgen, sambungnya, adalah polemik usai dirinya dilantik sebagai ketua panitia.
“Ketua NU Wilayah Maluku Utara bilang kerjasama antar ummat beragama dalam kaitannya kegiatan di luar ritual agama itu tidak jadi masalah, namun melihat situasi masyarakat Pulau Morotai setelah saya dilantik, maka beliau menyarankan sebaiknya saya mundur dari ketua panitia sidang, demi kemaslahatan. Itu pertimbangan utama yang saya ambil,” tutur Hi. Din.
Menurut Ketua NU Morotai itu, sebenar tidak menjadi masalah dirinya menjadi panitia pelaksana Sinode, namun ada pihak-pihak yang coba membuat polemik untuk mengadu domba masyarakat, bahkan mengarah ke penguasa tertinggi di kabupaten ini.
“Makanya demi kemaslahatan ummat saya putuskan mundur. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pak ketua wilayah dan pengurus Pemuda Anshar yang memberikan pertimbangan dan saran yang sangat positif,” imbuhnya.
Hi. Din juga mengaku sebelumnya dihubungi ketua Sinode Malut. Demianus Ice terkait situasi tersebut. Bahkan, Demianus juga memberikan saran. Hanya saja, dirinya belum memberikan kesimpulan karena harus berkoordinasi dengan NU terlebih dahulu.
“Ketua sinode Malut Demianus ice telepon pa saya, katanya dorang juga memahami situasi dan kondisi masyarakat Morotai. Beliau menyarakan lebih baik mundur demi kemaslahatan. Waktu itu saya langsung koordinasi dengan pengurus NU, terutama dengan NU Wilayah Maluku Utara. Dan saya disarankan mundur melalui rekomendasi dan dihubungi langsung pak ketua wilayah Malut sehingga saya putuskan mundur demi kemaslahatan,” pungkasnya. (Tir-1)