Ternate, Haliyora
Gerakan Mahasiswa Pemerhati Sosial (GAMHAS) Maluku Utara gelar aksi di depan Kantor Walikota Ternate, dengan isu “Stop Reklamasi” di Maluku Utara. Aksi yang dimulai pada pukul 09.00 – 12.40 WIT di warnai orasi dan bakar ban.
Saldi Sibua selaku Komite Gamhas menyatakan aksi yang dilaksanakan oleh Gamhas Malut merupakan protes atas Pemerintah, karena dinilai hanya mengutamakan proyek dalam sejumlah kegiatan reklamasi tanpa mempedulikan dampak ekologi yang dapat berakibat fatal bagi kehidupan manusia.
“Berapa Banyak biota Laut yang hilang akibat reklamasi, berapa pohon manggrove di tebang atas nama reklamasi untuk pembangunan, dan kami ingatkan nasib ekologi di Maluku Utara dalam bahaya. Makanya stop reklamasi, seru Saldi
Sementara Romansa Upara selaku Kordinator Lapangan (Korlap) dalam orasinya menambahkan, katanya reklamasi dilakukan untuk membuka ruang bagi tumbunya usaha masyarakat sebagai jalan menuju kesejahteraan ekonomi. Tetapi kenyataanya hanya dinikmati kaum urban.
“Sejuah ini yang kami lihat, lahan-lahan reklamasi kebanyakan justru untuk para urban, bukan untuk masyarakat. Jika ada, itu pun hanya sedikit sekali jumlahnya,”makanya reklamasi untuk kemakmuran rakyat hanya slogan kosong,”tandasnya.
Dalam aksi tersebut GAMHAS menyampaikan tujuh tuntutan yakni; Tolak Reklamasi, Tolak Omnibus Law, Stop Penggusuran Lahan, Sahkan Rencana Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU-PKS), Stop represif terhadap mahasiswa, stop represif terhadap pers, dan desak Presiden keluarkan Perpu. (Jul-1)