Ternate, Haliyora.com
Pemerintah Provinsi Maluku Utara berencana bangun 7 ruangan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR ) di rumah sakit Chasan boesoerie Ternate.
Namun untuk pengembangannya, masih dibutuhkan persiapan yang matang, kata Kepala Badan Pengelelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Propinsi Maluku Utara Bambang Hermawan saat ditemui Haliyora.Com di Hotel Sahid Bela Ternate, Senin, 4 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengembangan laboratorium tersebut, lanjut Bambang untuk mempermudah pemeriksaan spesimen swab asal maluku Utara. “Selama ini spesimen dari Maluku Utara memang diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan ( BBLK) Makassar Sulawesi Selatan,” ujar Bambang.
Untuk itu kata Bambang, tes PCR itu dibutuhkan selain alat PCR juga ruangan tekanan negatif.
Ruangan tekanan negatif itu lanjut Bambang, rencananya akan dibangun 7 ruangan temperatur negatif di RSUD Chasan boesoeri, sehingga pasien yang butuh penanganan medis, virusnya langsung mati tidak menyebar.
“kita rencana bangun 7 ruangan temperatur negatif, dan akan dibangun di Rumah Sakit Chasan Boesorie supaya pasien yang membutuhkan penanganan virusnya tidak tersebar dan langsung mati, itu kita rencanakan dan akan percepat bangun istalasinya,” jelas Bambang.
Untuk pengembangan laboratorium PCR kata dia, sementara proses dan dilakukan konsultasi penyedia Rapid Test dan PCR termasuk berkonsultasi ke daerah yang lebih dulu mengembangkan laboratorium ini.
Bambang menjelaskan, 7 ruangan PCR yang direncanakan dibangun oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara itu menelan anggaran sebeser Rp 10 miliar.
“7 ruangan yang rencana kita bangun dengan rincian satu ruangan 1 miliar, jadi 7 ruangan berarti 7 miliar, ditambah dengan pengobatan dan lainya total keseluruhan menjadi Rp 10 miliar,” ungkap Bambang. (jae)