Pungut Uang Lapak, Pemkot Ternate Dinilai Tak Peka Situasi Corona

- Editor

Senin, 27 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Haliyora.com,Ternate-Dalam Kondisi darurat Covid-19 saat ini banyak warga masyarakat kehilangan pekerjaan. Penghasilan warga menurun drastis. Sementra bulan suci ramadhan pun tiba. Masyarakat kelas menengah ke bawah butuh uluran tangan guna meringankan beban ekonomi keluarga.

Meski ada bantuan sosial dari berbagai pihak, namun itu belum cukup memenuhi kebutuhan. Olehnya, seperti biasa, momentum bulan suci Ramadhan dimanfaatkan warga masyarakat untuk mengais rupiah dengan menjual kue/makanan untuk berbuka puasa.

Sejumlah pasar di Kota Ternate dijadikan tempat para penjual kue dadakan itu untuk menggelar jualannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemerintah Kota Ternate, dalam hal ini instasi terkait juga memanfaatkan kondisi untuk meraup pemasukan. Lapak-lapak di pasar dijual kepada para pedagang takjil yang seharusnya dibantu itu.

BACA JUGA  Polres Morotai Terus Dalami Kasus Kematian IRT Asal Desa Rahmat

Diketahui, setiap lapak/meja dikenakan tarif. Para pedagang harus menyetor 500-600 ribu rupiah untuk satu lapak. Padahal belum tentu mereka bisa mendapatkan keuntungan hingga ratusan ribu dari hasil jual kue per hari.

Lagi pula, dalam kondisi Darurat Corona, pengunjung terlihat jarang datang membeli makanan untuk berbuka puasa.

Sikap Pemkot yang memungut tarif pedagang takjil itu menuai kritik pedas Presidum Madopolo Karamat Keluaraga Malamo Ternate (kapita alfiris)

Ketua Presidium Keramat Ternate, Roni M. Saleh menyebut sikap Pemkot Ternate itu telah menciderai rasa kemanusiaan.

Menurutnya, disaat kondisi darurat Covid-19 ini, Pemerintah Kota Ternate mestinya membantu meringankan beban ekonomi warganya, bukan sebaliknya membebani warga dengan pungutan-pungutan sesaat itu.

“Memberlakukan tarif sebesar 500-600 ribu/meja atau lapak itu tindakan yang menciderai rasa kemanusiaan di tengah-tengah darurat corona ini,” tulis Roni dalam keterangannya, minggu (26/04).

BACA JUGA  Kasus Suap AGK, Eks Kadikbud Maluku Utara Dituntut 3 Tahun Penjara

“Pemerintah seharusnya meringankan beban ekonomi warganya, bukan menambah beban mereka,”sambung Roni.

Roni yang juga Kapita Alfiris Kesultanan Ternate itu membeberkan, bahwa praktek-praktek semacam itu sudah lama terdengar, bukan baru sekarang dengan adanya corona ini.

Lebih miris lagi, sambung Roni, uang hasil pungutan itu tidak jelas mengalir ke mana. Apakah ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau masuk ke kantong pejabat sebagai Pendapatan Asli Pejabat (PAP). Ini harus diperjelas.

“Barenti sudah, kasiang masyarakat (pedagang) yg butuh Bantuan akibat covid-19. Mental-mental kolonial seperti ini jangan dipakai lagi, karena ini ngoni pe rakyat sendiri,” sembur Roni. (Red)

Berita Terkait

Diduga Mabuk, Dua Pemotor di Ternate Saling Tabrak, Satu Patah Tulang
Danlanal Tak Segan Libas Habis Kapal Asing di Laut Morotai
ABG di Halsel Diduga Disetubuhi Paman Sendiri, Kini Hamil 9 Bulan
Polisi Periksa Cagub Terpilih Maluku Utara Sherly Tjoanda
KPK Bakal Datangkan Dokter dari IDI Periksa Kesehatan AGK
Soal Keluhan Keluarga AGK, Rutan Kelas IIB Ternate Akui Kekurangan Sarana Kesehatan
Warga Daeo Morotai Diduga Aniaya Pacar, Kasat Reskrim: Sementara Diproses
Dua Kelompok Pemuda Ambon Bentrok, Suasana di Kawasan Tambang IWIP Halteng Mencekam
Berita ini 29 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 22:43 WIT

Diduga Mabuk, Dua Pemotor di Ternate Saling Tabrak, Satu Patah Tulang

Senin, 20 Januari 2025 - 22:41 WIT

Danlanal Tak Segan Libas Habis Kapal Asing di Laut Morotai

Senin, 20 Januari 2025 - 15:00 WIT

Polisi Periksa Cagub Terpilih Maluku Utara Sherly Tjoanda

Jumat, 17 Januari 2025 - 22:48 WIT

KPK Bakal Datangkan Dokter dari IDI Periksa Kesehatan AGK

Jumat, 17 Januari 2025 - 22:39 WIT

Soal Keluhan Keluarga AGK, Rutan Kelas IIB Ternate Akui Kekurangan Sarana Kesehatan

Berita Terbaru

iLustrasi

Headline

Utang Dinas Perkim Malut ke Pihak Ketiga Masih Puluhan Miliar

Senin, 20 Jan 2025 - 22:03 WIT

error: Konten diproteksi !!