TERNATE, HALIYORA.COM,- Seiring dengan makin mewabahnya virus corona, banyak pihak menghendaki agar semua pintu masuk Maluku Utara, khususnya Kota ternate, seperti pelabuhan dan bandara harus ditutup bagi akses keluar masuk orang.
Menanggapi kehendak publik Kota Ternate yang ingin penutupan pelabuhan untuk akses keluar masuk manusia tersebut, Kepala Kantor Kesyahbandar Otomatis Pelabuhan (KOSP) kelas II kota Ternate, Taher Laitupa menjelaskan, bahwa penutupan pelabuhan maupun bandara itu kewenagan Menteri Perhubungan RI. Dan sejauh ini belum ada instuksi atau himbauan dari kementrian Perhubungan terkait penutupan pelabuhan di Maluku Utara.
“Saya tidak punya kewenangan menutup pelabuhan. Itu kewenangan pusat, dalam hal ini Menteri Perhubungan, dan sejauh ini saya belum menerima perintah atau surat edaran dari menteri Perhubungan untuk menutup pelabuhan di Ternate”, ujar Taher kepada Haliyora.com, Rabu (08/04/2020)
Selain itu, lanjut Taher, kalau pemda Maluku Utara atau Pemkot Ternate mau menutup pelabuhan, harus punya alasan yang dapat diterima oleh Menhub agar mengeluarkan surat untuk menutup pelabuhan atau bandara.
Alasan-alasan yang paling mendasar adalah kesiapan pemda setempat sudah menyediakan bahan kebutuhan pokok masyarakat yang cukup. Kalau itu sudah tersedia, maka silahkan ajukan ke Menhub untuk menutup pintu msuk pelabuhan maupun bandara.
“Apakah pemda sudah siap dengan itu ?”, beber Taher.
Menurut Taher, menutup pintu masuk Pelabuhan maupun Bandara itu berdampak besar pada ekonomi masysarakat, sehingga harus berhati-hati.
Kata dia, jangankan menutup pelabuhan, mengatur jarak di terminal penumpang dan jarak tempat tidur di dalam kapal saja itu sangat berpengaruh besar. Sebab penumpang kapal akan menurun drastis, sementara pendapatan mereka paling besar diperoleh dari jumlah penumpang. Maka kalau dibatasi, bahaya. Belum lagi bicara soal distiribusi barang dari satu daerah ke daerah lain.
“Kita semua tidak ingin membiarkan wabah virus corona ini lebih lama lagi mengancam nyawa kita. Akan tetapi kita juga harus memastikan kebutuhan pokok warga masyarakat tercukupi dalam kondisi darurat seperti sekarang ini. Karena orang kalau lapar bisa ngamuk dan keadaan tambah kacau balau”, imbuh Taher. (Sam)