TERNATE, HALIYORA.COM,- Dinas Perhubungan Kota Ternate menutup sejumlah pintu masuk pelabuhan. Salah satunya pelabuhan speedboad di Al-Munawwarah yang akan dipindahkan ke pelabuhan Dufa-dufa, Tarnate Utara.
Keputusan penutupan dan pemindahan aktifitas pelabuhan speed dari Al-Munawwar ke Dufa-dufa berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Sekretariat Daerah (Setda) Kota ternate dengan nomor, 360/19/2020, Perihal Pemindahan Aktivitas Pelabuhan tertanggal 01 April 2020.
Surat yang ditujukan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate menyebutkan bahwa hanya ada dua pintu masuk pelabuhan speed boat yang dibuka yakni yakni Pelabuhan Sultah Djabir Syah Dufa-Dufa, Ternate Utara dan Pelabuhan Semut, Mangga Dua, Ternate Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan surat tersebut, Dinas Perhubungan hendak menutup speed boat di pelabuhan Al-Munawwar Ternate Tengah dan aktivitas speed di tempat itu dipindahkan ke pelabuhan Sultan Djabir Syah Dufa-Dufa.
Namun eksekusi di lapangan tidak berjalan lancar disebabkan pemilik peed menolak dipindahkan. Mereka beralasan di Pelabuhan Dufa-Dufa tidak aman saat musim gelombang.
Kordinator speed boat Ternate-Sidangoli, Rustam saat di wawancarai Haliyora.com, Jumat (03/04/2020) di Pelabuhan Al-Munawwar mengatakan, pihaknya tetap menolak untuk dipindahkan.
“Mereka menyampaikan bahwa pelabuhan speed ini mau ditutup. Kemarin torang bakumalawang dengan Dinas perhubungan di sini. Yang jelas kalau pindah ka atas (ke Dufa-Dufa,red) itu torang tara mau. Torang tetap batahan. Kami juga mendapatkan undangan dari Dinas Perhubungan kota Ternate, hari ini katanya rapat untuk menyelesaikan masalah ini, tapi kami tetap menolak dipindahkan”, tegas Rustam.
Rustam beralasan, di pelabuhan Dufa-Dufa tidak aman saat musim ombak. Kata dia, selama ini, jika musim ombak semua armada speed yang ada di Dufa-Dufa lari mengamankan diri di AlMunawwar.
“Di atas (Dufa-Dufa, red) kalau gelombang Timur dan angin Utara datang semua speed yang ada di Dufa-Dufa itu mereka amankan di sini, apa lagi kalau angin Timur datang, mereka tidak bisa bongkar muat, akhirnya mereka melakukan pembongkaran di sini (di pelabuhan Almunawwar, red). Bagaimana kong suru tong pindahkan ka atas. Yang jelas kita tidak mau pindah, apapun alasannya”, semburnya.
Rustam meminta Pemkot mempertimbangkan alasan keberatan mereka. Bila perlu buatkan posko kesehatan di pelabuhan Al-Munawwar.
“Kalau memang surat ini dikeluarkan maka kami meminta pertimbangan dari Pemkot kalau memang alasan Corona kami meminta menghadirkan petugas kesehatan di sini, jangan dengan alasan tersebut lantas mengalihkan semua speed ini ka atas”,pungkasnya. (Sam)