Ternate, Haliyora.com
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku Utara, Ishak Naser menilai, pengawasan di pintu masuk dari dan ke Ternate di bandara Babullah masih sangat lemah, karena personil petugas pengawas sangat kurang. Sementara arus penumpang cukup besar seperti hari-hari biasa. Penumpang yang datang dan pergi pun bukan orang yang sama. Sehingga sangat berpotensi menyebarkan virus.
Hal itu dikatakan Ishak saat diwawancarai sejumlah wartawan, Rabu 1/4/2020 di kantor BNPB Kota Ternate
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pintu pengawasan di Kota Ternate ini lemah sekali, masalahnya petugas pengawasan sangat kurang, sementara arus penumpang cukup besar, ini kemarin pesawat Garuda sudah tunda penerbangan, tetapi penumpang masih 50 persen seperti hari-hari normal. ini cukup banyak, sementara orang yang datang bukan itu itu saja. Itu berarti frekuensi orang tiap hari makin naik. Jangan salah, Ternate ini menjadi daerah transit sembilan kabupaten/kota yang ada di Maluku Utara. Maka kalau pintu-pintu masuk tidak segera dilakukan pengawasan dengan baik, maka jangan heran kalau ada peningkatan, ODP dan sebagainya”. kata Ishak.
Lanjut Ishak, pengawasan di pintu masuk pelabuhan Bastiong juga sangat longgar. Petugas hadir hanya pada jam tertentu. Sudah begitu tidak ada pos penjagaan.
“Di pelabuhan Bastiong itu paling longgar. Saya kemarin mengecek semua pelabuhan, tetapi sampai di pelabuhan Bastiong, petugas ada hanya pada jam tertentu, kemudian tidak ada pos penjagaan untuk mereka. Kemarin ada satu dari bandara, mungkin karena alat scannya rusak, itu suhu tubuhnya itu 38 derajat tetapi dibiarkan lolos. Persoalannya, orang yang dibiarkan lolos itu, katanya mau ke Halsel.”, beber Ishak.
Menurutnya, penting dilakukan pendataan penumpang yang masuk maupun keluar. Penumpang yang masuk harus mengisi formulir sehingga untuk melacak mereka gampang, sehingga seluruh jalur dapat disterilisasi.
“Intinya beberapa pintu masuk harus di jaga dengan ketat, seperti bandara, Pelabuhan semut, Pelabuhan Ahmad Yani, dan Bastiong, 4 titik itu harus menjadi prioritas di Kota Ternate”.tandasnya.
Bahkan menurut Ketua DPD NasDem Provinsi Maluku Utara itu, perlu penerapan lockdown lokal untuk memastikan orang yang masuk dan kelura dari Ternate ini bersih.
“Lockdown lokal ini juga perlu, orang yang keluar dari kota Ternate kita harus pastikan bersih, begitu juga yang masuk, terutama yang keluar dari kota Ternate dan menuju ke sembilan kabupaten/kota lainnya, supaya kota Ternate jangan di anggap menjadi sumber penyebaran Covic-19. kita harus menjadikan kota Ternate bersih dari covid-19. (Sam)