TERNATE, HALIYORA.COM,- Serangan Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan dan jiwa manusia. Dari sisi ekonomi pun terdampak virus dari cina itu. Betapa tidak, anjloknya harga beberapa komoditi seperti pala, cengkeh, dan fuli ditenggarai karena situasi mencekam akibat ancaman virus corona. Sejumlah Pengusaha hasil bumi Di Kota Ternate mengeluhkan kondisi itu.
Seperti disampaikan pemilik Tokoh UD Putra Daerah, salah seorang pengusaha hasil bumi di Kota Ternate. Pria keturunan Tionghoa yang enggan menyebut namanya itu mengatakan, mewabahnya virus Corona berdampak pada harga Hasil bumi. Itu karenakan pengusaha-pengusaha lokal belum dapat melakukan ekspor. Hasil bumi yang dibeli dari masyarakat (petani) masih ditampung, sebab para pengusaha yang berada di kota-kota besar pun masih menahan stoknya hingga kondisinya Kembali membaik. Tertundanya kegiatan eksport inilah membuat harga anjlok.
“Para pengusaha di kota-kota besar seperti Manado, Surabaya dan lain-lain masih menahan sementara terkait ekspor hasil bumi menunggu kondisinya membaik”, ujarnya kepada Haliyora.com, Senin (23/03/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keterangan yang sama disampaikan Kane. Karyawan pada Toko Moderen Raya itu mengatakan, Sekarang ini harga hasil bumi lagi anjlok. Ia menyebut mewababahnya virus corona sebagai penyebab turunnya harga hasil bumi.
“Akibat dari dampak Corona (Covid-19) hasil bumi di kota Ternate Maluku utara (Malut) saat ini mengalami penurunan harga. sepeti pala, Cengkeh dan Fuli”, kata Kane kepada Haliyora.com, Senin (23/03/2020).
Saat ini, sambung Kane, harga biji pala turun menjadi 60.000 rupiah/kg dari harga sebelumnya 65.000 rupiah/kg. Begitu juga harga cengkeh dari harga 65.000 rupiah/kg sebelumnya turun menjadi 60.000 rupiah/kg. Sementara harga fuli dari harga sebelumnya 250.000 rupiah/kg, sekarang harganya 240.000 rupiah/kg, turun 10.000 rupiah”,jelasnya kepada Haliyora.com, Senin (23/03/2020). (Andre)