Ternate, Haliyora.com,-Panitia pelaksana Festival Legu Gam Moloku Kie Raha 2020, akhirnya resmi menetapkan Pembukaan Festival Legu Gam Moloku Kie Raha tahun 2020 ditunda pelaksanaannya, dan akan dilaksanakan pada tanggal 1 April 2020.
Sebelumnya, Panitia bersikeras tetap melaksanakan Festifal Legu Gam sesuai jadwal semula yaitu, tanggal 25 Maret hingga 13 April 2020.
Ihwal penundaan pembukaan Festival Legu Gam disampaikan lewat pers rilis yang ditandatangani Ketua Bidang Protokoler dan Humas Panitia Festival Legu Gam Moloku Kie Raha 2020, Abdul Gani Lating itu, dan diterima Haliyora.com pada, Sabtu (21/03).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pers rilisnya, Ketua Bidang Protokol dan Humas Panitia Festival Legu Gam Moloku Kie Raha, Abdul Gani Latif menjelaskan, Penundaan tersebut diputuskan panitia setelah pertemuan antara ketua pantia Festival, Firman Mudafar Syah dengan Walikota Ternate, Burhan Abdurrahman pada tanggal 19 Maret 2020.
Dijelaskan, setelah melakukan pertemuan dengan Ketua Panitia Festival, Walikota Ternate mengeluarkan surata No. 360/05/2020 tanggal 20 Maret 2020, tentang penyampaian penundaan pelaksanaan kegiatan.
Dari surat penyampaian Walikota ternate tersebut, maka Panitia Festivl Legu Gam Moloku Kie Raha memutuskan untuk menunda pembukaan Festival yang semula dijadwalkan tanggal 25 Maret ditunda pelaksanaannya pada tanggal 1 April 2020.
Selain penundaan pembukaan Festifal, ritual Adat Fere Kie, Ziarah Kubur dan Kololie Kie Mote Ngolo juga dilaksanakan lebih awal, yakni pada tanggal 23 dan 25 Maret Tahun 2020 dengan hanya melibatkan perangkat adat Kesultanan Ternate bersama Pemerintah Kota Ternate.
Panitia juga memutuskan bahwa untuk kegiatan Festival lainnya akan disesuaikan dengan waktu batas akhir masa tanggap darurat Covid-19 yang ditetapkan Pemerintah Kota Ternate.
Beberapa kegiatan dalam Festival ini pun diboboti dengan sosisalisasi serta edukasi kepada warga masyarakat berkaitan dengan apa dan bagaimana menghadapi Covid-19.
“Hal ini sebagai bentuk bahwa Kesultanan Ternate dan panitia pelaksana dalam menyikapi masalah nasional saat ini yaitu penyebaran virus Covid-19, dengan memanjatkan do’a dan dzikir kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa agar negeri ini terhindar dari segala musibah, bencana dan malapetaka melalui tradisi religius yang telah diwariskan oleh para leluhur Moloku Kie Raha”, ujar Abdul Gani.(Alf)