Ternate,Haliyora.com
Upacara pelantikan sejumlah pejabat eselon II di lingkuup Pemerintah Provinsi Maluku Utara dilaksanakan, Senin (16/03) di kediaman gubernur Maluku Utara, kelurahan Takoma Ternate.
Dalam suasana pelantikan tersebut, tiba-tiba Wakil Gubernur Maluku Utara M. Al Yasin Ali yang terlambat hadir, masuk ke arena upacara dan berteriak,” Media silahkan tulis bahwa pelantikan ini adalah pelantikan kacau”. Teriakan wagub sontak mengagetkan semua yang hadir termasuk Gubernur Maluku Utara, KH. Abddul Gani Kasuba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah melakukan aksi mengejutkan itu, mantan Bupati Halmahera Tengah langsung keluar dan meninggalkan acara pelantikan yang memang sudah berakhir. Sejumlah pemburu warta pun bergegas menyusul wagub yang ternyata langsung kembali ke kediamannya di Kelurahan Mangga Dua Ternate.
Di kediamannya, Wagub menumpahkan kekesalanya kepada para wartawan. Dirinya merasa dibohongi oleh Gubernur. “, Saya kecewa dengan pak gubernur”, itu kalimat pertama yang diucapkannya.
Wagub menjelaskan, awalnya pelaksanaan upacara pelantikan para pejabat tinggi itu akan dilaksanakan di kantor gubernur, Sofifi. Sebelumnya gubernur sudah mengatakan bahwa wagublah yang melantik para pejabat itu, karena gubernur sendiri di waktu yang sama harus menghadiri acara wisuda di salah satu kampus di Ternate.
Karena ditunjuk untuk melantik, maka sejak pagi Wagub sudah menju ke Sofifi. Sesampainya di Sofifi ternyata mendapat informasi bahwa pelantikan dilaksanakan di Ternate di kediaman Gubernur. Ia sempat mengkonfirmasi kepada ajudan gubernur lewat telpon genggam, namun tidak ada respon. Wagub langsung balik ke Ternate menuju kediaman gubernur, dan ternya wagub sudah terlambat, prosesi pelantikan telah usai, tinggal sambutan gubernur.
“Ini yang buat saya marah”, tandasnya.
Kekecewaan Wagub bertambah, manakala satu-satunya pejabat yang dia usulkan untuk dilantik tidak diakomudir dalam pelantikan pejabat tinggi hari itu.
“Soal 11 pimpinan SKPD tadi saya tidak persoalkan, cuman satu yang saya minta jatah saya tapi tidak di akomodir bahkan nilai asesment pun tidak diberitahu ke saya. Kita ini diusung Partai Koalisi dan itu perintah langsung oleh Ibu Megawati. Tanpa koalisi tidak mungkin jadi gubernur dan wakil gubernur. Jadi segala sesuatu perlu kordinasi. Saya juga hubungi Ajudanya tapi tidak angkat angkat ada apa sebenarnya. ”, bebernya kecewa.
Merasa tidak dilibatkan, maka wagub meminta gubernur untuk meninjau kembali SK pelantikan tersebut, serta harus memasukkan nama pejabat yang diusulkannya.
“Saya minta Gubernur tinjau kambali dan harus masukan satu dari titipan saya, jika tidak diakomodir kita jalan sendiri sendiri saja”, pungkas wagub..
Sementara, Gubernur Maluku Utara, KH. Abddul Gani Kasuba, menegaskan, pelantikan yang dilakukan ini benar-benar dari hasil asesment yang objektif.
“Saya tegaskan, pelantikan ini adalah hasil asesment. Bukan kemauan saya, ataupun interfensi dari keluarga. Ada orang yang saya senang, tapi tidak lulus juga dari asesment, mau dibuat apa lagi kalau hasilnya seperti itu”, tegas AGK (begitu gubernur biasa disapa). (Jae)