TERNATE, HALIYORA.COM
Gedung lantai dua Pasar Bastiong Kota Ternate dibangun pada Agustus 2017. Proyek dengan anggaran Rp 10 miliar itu rampung pada tahun 2018, namun hingga kini belum dapat dimanfaatkan. Puluhan lapak tertutup rapat sejak pertama dibuat. Pihak pengelola pasar beralasan sering tergenang air di lantai dua saat turun hujan.
KepalaUnit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD), Hamir Hi. Mansur mengatakan kondisi lantai dua pasar Bastiong tersebut sudah disampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Kota Ternate, tapi belum ditindaklanjuti hingga saat ini. Sementara Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate Anas U Malik membantah keterangan Hamir. Anas mengaku baru mendengar masalah lantai dua pasar Bastiong dari Haliyora.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyebabrembesan air hujan ke lantai dua pasar Bastiong itu masih simpang siur. Hamir Hi Mansur mengatakan rembesan air melalui talang atap. Itu akibat pemasangan talang yang salah tempat.
KepalaDinas PUPR Kota Ternate, Risval Tri Budiarto mengatakan pemasangan talang tidak sesuai gambar. Katanya, Itu disebabkan karena pedagang yang menempati gedung pasar bagian selatan (sebelah kiri lantai dua) tidak mau pindah, sementara untuk memasang talang sesuai gambar harus membongkar atap gedung bagian selatan, mengingat kedua sisi atap gedung berdempetan.
“Kalau mau pasang talang sesuai gmbar, maka atap gedung di seblah kiri harus dibongkar, karena sisi atap berdempetan”, ujar Risval kepada Haliyora.com, Jum’at (14/02/2020) pekan lalu di kantornya.(Alf).