Ternate, Haliyora.com
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate mendapat kucuran Rp 15 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2020. Namun dalam membelanjakannya, pihak Dinkes dilaporkan justru mengalokasikannya untuk pembangunan Puskesmas yang seharusnya tidak dibiayai DAK.
Ironisnya, anggaran sebesar Rp satu miliar sudah disalurkan ke sejumlah proyek pembangunan lanjutan Puskesmas Kota Ternate. Karena salah peruntukan, mau tidak mau harus ditarik kembali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kelalaian Dinkes Kota Ternate terkait penganggaran itu terungkap dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) bersama DPRD, Selasa (25/02/2020) di eksekutif room kantor DPRD Kota Ternate, dengan agenda membahas surat permohonan Persetujuan DPRD.
Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailusi saat ditemui Haliyora.com usai rapat menjelaskan bahwa ada berberapa poin yang di bahas dalam rapat. “Salah satunya adalah DAK Dinkes tahun 2020 yang dialokasikan Kementrian sebesar Rp 15 milyar, tetapi dalam rumusan perencanaannya mereka mendistribusikan pada kegiatan yang salah tempat,” katanya.
Dari anggaran 15 miliar itu, sambung Muhajirin, sudah distribusikan ke Puskesmas kota sebesar 1 milyar. Padahal anggaran untuk puskesmas harus masuk dalam Dana Alokasi Umum.
“Untuk itu harus ditarik. Sementara angka Rp 15 milyar itu tidak berubah dan jenis belanja dan kegiatan tidak berubah,” jelasnya.
“Untuk menjaga jangan sampai terulang lagi kasus yang sama, maka kami dari DPRD memperingatkan Dinas Kesehatan agar kedepan harus ada perhatian serius di perencanan. Jangan lagi ada penyusunan program kegiatan yang sudah disahkan salah tempat,” tandas Muhajirin.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaiti Rajabesi menyampaikan, kekeliruan itu terjadi karena pihaknya mengira anggaran puskesmas kota masih digabung dalam DAK sebesar Rp 15 miliar itu sehingga ada sekitar satu miliar rupiah yang masuk ke puskesmas kota untuk kelanjutan pembangunan gedung puskesmas.
“Karena salah, ya kami harus tarik kembali dana DAK yang sudah dialokasikan itu. Sementara dana DAU dari kegiatan yang lain kita masukan ke puskesmas kota agar pembangunan puskesmas cepat diselesaikan,” tutur Nurbaiti. (ical)