Ternate, Haliyora.com
Di Maluku Utara termasuk Ternate, banyak ditemukan kuburan yang dikeramatkan. Oleh masyarakat setempat dikenal dengan sebutan jere. Jere sendiri diyakini sebagai makam orang-orang yang memiliki karamah seperti para sultan, imam besar kesultanan, para ulama penyiar Islam dan panglima perang Kesultanan.
Biasanya, ritual ziarah ke makam keramat bertujuan untuk meminta petunjuk dan permohonan diberi kemudahan pada Yang Maha Kuasa dalam berbagai usaha yang digeluti. Umumnya mereka yang mendatangi jere yakin bahwa lewat orang-orang suci tersebut, permohonannya bakal dikabulkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keramat atau jere Talangame termasuk salah satu yang sering dikunjungi orang dari semua lapisan masyarakat, baik dari Ternate sendiri maupun dari daerah lain.Berada di tengah kota tepatnya di Kelurahan Bastiong Talangame, kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, membuat keramat ini mudah untuk didatangi. Bahkan, lokasinya berada di tengah-tengah pemukiman padat diapit rumah-rumah warga.Untuk mendatangi keramat ini bukan perkara sulit. Arahnya tak jauh dari jalan raya Bastiong. Kalau dari utara ke selatan kota, sekitar 100 meter sebelum traffic light perempatan Bastiong, ada sebuah gang sempit memanjang ke belakang sekitar 30 meter dari barat ke timur.Di depan gang ada semacam Gerbang dengan tulisan melengkung “Kesultanan Ternate Keramat Talangame. Diatas gerbang ada gambar garuda berkepala dua, lambang Kesultanan Ternate. Setelah keluar dari gang tersebut pengunjung harus belok ke kanan sekitar 10 meter, disitulah lokasi Karamat Talangame.
Apa alasan dibalik apresiasi yang diberikan KPPN Ternate pada Dinas PUPR Provinsi Malut???
Baca beritanya disini….????Dikirim oleh Haliyora.com pada Rabu, 05 Februari 2020
Konon keberadaan makam tersebut awalnya bukan di dalam pemukiman warga seperti saat ini melainkan di bibir pantai Bastiong. Namun, makam berpindah (dan dipercaya secara terjadi gaib) sekitar 200 meter. Hal itu diketahui ketika pihak kesultanan hendak ziarah ke makam Talangame dalam acara adat Kolili Kie.“Waktu itu makam Talangame tidak ditemukan di tempatnya. Pihak kesultanan kebingungan mencari makam tersebut. Setelah beberapa lama mencari, akhirnya ditemukan. Itu lewat petunjuk mimpi,” cerita juru kunci atau penjaga makam Talangame, Ny Eis yang ditemui Haliyora.com.Ny Eis sendiri dan orang-orang di sekitar makam meyakini perpindahan itu disebabkan lokasinya yang tidak lagi bersih. “Mungkin karena orang-orang sering buang sampah di pantai, makanya berpindah kemari,” ujarnya.Awal ditemukan pun kondisinya bukan seperti yang sekarang dimana hanya ada nisannya. “Cuma dua buah batu nisan. Kemudian dipugar sehingga terlihat seperti yang ada sekarang ini,” ungkapnya.Tentang Talangame, apakah itu adalah nama asli atau gelar, tidak ada yang tahu. Eis, orang yang diberi kepercayaan oleh pihak Kesultanan Ternate untuk memegang kunci makam Keramat Talangame juga tidak tau. Eis dan suaminya sendiri bukan keturunan Talangame.”Kami juga tidak tahu nama asli paitua (beliau, red). Dari kesultanan juga tidak beritahu. Jadi kalau ada yang tanya namanya, ya disuruh menanyakan langsung ke sultan,” terang Hi Hamzah Marsaoly, suami Eis.
Menyambut pelaksanaan STQ Nasional Tahun 2021, apa yang dilakukan Dinas PUPR Provinsi Maluku Utara dalam menyukseskan hajatan tersebut???
Baca beritanya disini….????Dikirim oleh Haliyora.com pada Rabu, 05 Februari 2020
Meskipun tidak tahu nama aslinya, namun Ibu Eis mengisahkan, Talangame adalah seorang Panglima perang kesultanan Ternate.yang handal. “Beliau meninggal dunia dalam sebuah peperangan di laut. Jenazahnya lalu dimakamkan di pesisir pantai Bastiong tepatnya di sekitar kompleks pelabuhan Perikanan sekarang,” ceritanya.
Ibu Eis menduga ia dan suaminya dipercayakan memegang kunci Keramat Talangame karena rumah mereka berhadapan dengan makam yang hanya dibatasi jalan setapak. (red)