TERNATE, HALIYORA.COM
Masyarat kadang kesal setiap ada pemadaman listrik. Tanpa tau penyebab padamnya listrik, pihak PLN jadi sasaran tudingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti kejadian di senin malam, (03/02/2020). Dalam kondisi turun hujan, alam Ternate begitu pekat, tiba-tiba listrik padam. Terdengar teriak “aduh lampu mati lagi”. Teriakan kadang di sertai umpatan hampir terdengar di semua rumah.
UP3 PLN Ternate Gamal Rizal Kambey, menjelaskan, pemadaman lampu di malam Selasa akibat Over Load. Salah satu kabel optik dari tiga penyulang yang menyalurkan arus listrik dari pusat pembangkit PLTMG kastela ke pusat beban Kota Ternate dan Tidore terbakar, karena over load.
Masyarakat awam pasti tidak mengerti istilah-istilah yang di sebutkan Gamal. Gamal mencoba menjelaskan dalam bahasa analogi yang mudah di mengerti.
“Analoginya adalah, pusat penampung air di kastela di salurkan ke kota dengan 3 pipa penyalur ukuran kecil yang sudah over sehingga satu pipa penyalurnya pecah. Itu yang disebut over load. Nah kondisi tersebut mengganggu sistem Ternate – Tidore mengakibatkan mati lampu”, urai Gamal kepada Haliyora.Com pada, Selasa (04/02/2020) di kantornya.
Untuk itu, kata Gamal, harus di bangun pipa dengan ukuran yang lebih besar supaya bisa menyalurkan air dari kastela ke kota Ternate dan Tidore.
” Makanya PLN mau membangun tower transmisi 150 KV untuk kehandalan penyaluran tersebut”, ujar Gamal.
Meski begitu lanjut Gamal, sebagian warga seputaran kayu merah masih menolaknya. “Kami meminta pengertian masyarakat, karena ini kepentingan yang lebih besar lagi, terkait kebutuhan listrik masyarakat Kota Ternate dan Tidore juga”, imbuhnya.
Menurut Gamal, kalau masyarakat masih bertahan dengan penolakan, maka kejadian pemadaman seperti ini akan terus terjadi.
Dan, jika ketiga penyulang penyaluran tidak mampu lagi, maka kita akan kembali ke jaman pemadaman bergilir. (Ata)