TERNATE,HALIYORA – Puluhan Unit truk besar terlihat terparkir di tepi jalan, tepatnya di samping lokasi pelabuhan perikanan, Kelurahan Mangga Dua, Kota Ternate.
Jalan di depan gerbang area pelabuhan perikanan dekat tikungan terakhir menuju jalan raya Mangga Dua, di situlah kendaraan ukuran jumbo itu di parkir. Puluhan kendaraan terlihat diparkir hingga memakan sebagian badan jalan. Bahkan ada yang naik di trotoar. Pemandangan seperti itu terpantau sudah berlangsung selama dua bulan terakhir.
Tidak mendapat teguran aparat terkait dan komplain masyarakat, para sopir truk seakan jadikan lokasi tersebut sebagai garasi kendaraannya. Seperti pantauan Haliyora.com pada Rabu sore, (22/01/2020). Ada 35 truk besar terparkir di sana. Sebagian nyerempet masuk ke badan jalan, yang lain naik di trotoar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Irwan, salah seorang sopir truk mengatakan, ia dan sopir lainnya sudah lama memarkir truknya di lokasi itu usai beroperasi. Irwan mengaku sejauh ini tidak ada teguran dari aparat terkait maupun komplain dari masyarkat.
“Sudah lama saya parkir mobil di sini setelah kerja. Selama ini tara ada teguran atau larangan dari Dinas Perhubungan (LLAJR, red). Masyarakat juga tara togor. Jadi aman-aman saja”, kata Irwan santai.
Berbeda dengan Irwan, Harun, warga Mangga Dua merasa kesal dengan banyaknya titik yang terparkir di tepi jalan. Banyaknya truk yang di parkir, menurut Harun membuat jalan menjadi sempit sehingga rawan terjadi kecelakaan.
“Bayangkan, puluhan truk besar parkir dekat tikungan, sebagian so ambe badan jalan, yang lain di bar di trotoar. Ini kan rawan kecelakaan. Kong bagaimana dibilang tara mengganggu”, ujar pria paruh baya ini.
Harun mengaku aktif melakukan olah raga (joging, red) tiap pagi dan sore hari di sepanjang jalan mangga Dua Pante. Setiap hari pula ia melihat puluhan truk terparkir di tepi jalan samping kawasan pelabuhan perikanan itu.
Lanjut Harun, bukannya masyarakat tidak merasa terganggu, mereka hanya menggerutu menyaksikan ulah supir truk yang memarkir kendaraannya sembarangan itu.
“Jangan anggap masyarakat, terutama warga di sini babadiam itu tara merasa terganggu.
Dalam hati kami protes. Torang bolong protes langsung ke pemilik kendaraan”, ungkap Harun.
Sampai berita ini dirilis, pihak Dinas Perhubungan Kota Ternate belum berhasil ditemui untuk dimintai keterangan.
Wartawan Haliyora sudah berupaya menemui Kadis Perhubungan Kota Ternate di kantornya di Kelurahan Tanah Raja, namun Kadis tidak berada di tempat. (Sam)