TERNATE — Haliyora, Isu hangat yang mengiringi penggantian Sekretaris Daerah Kota Ternate, mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy.
Ditemui wartawan saat menghadiri pelantikan Thamrin Alwi sebagai Pejabat Sekda Kota Ternate pada Kamis (2/1/2020), Muhajirin menanggapi sambutan Walikota yang menyoroti fokus dan perhatian ASN terhadap kerja-kerja birokrasi.
Muhajirin mengutip sambutan Walikota yang mengatakan bahwa fokus tenaga, pikiran dan gagasan harus tercurah pada tugas dan tanggungjawab yang diemban. Baik dalam hal ketentuan dan regulasi, maupun hal-hal lain yang bersifat teknis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya pikir, Walikota sudah cukup tegas dalam sambutannya tadi. Beliau menyampaikan kepada seluruh pejabat, bukan hanya Pejabat Sekda, agar mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran untuk kepentingan daerah, bangsa dan negara. Bukan kepentingan pribadi,” ujarnya.
Muhajirin juga menyampaikan bahwa DPRD Kota Ternate mengambil sikap yang tidak jauh berbeda dengan penjelasan Walikota dalam sambutannya.
“Dalam konteks ini, sebenarnya DPRD Kota Ternate juga mengharapkan agar Sekretaris Daerah Kota Ternate dapat menjadi pionir dalam mengkonsolidasikan jajaran birokrasi untuk melakukan kegiatan, kerja dan aktifitas sesuai dengan tupoksi yang telah ditentukan,” lanjutnya.
Muhajirin, yang juga adalah Ketua DPC PKB Kota Ternate, mengambil contoh terkait kondisi yang saat ini sedang ramai dan hangat di kota Ternate, yaitu menuju pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Ternate.
“Jika ada Kepala SKPD di lingkup Pemkot Ternate yang hingga saat ini masih terus mensosialisasikan dirinya sebagai bakal calon Walikota, lewat baliho dan lain-lain, baiknya segera menentukan sikap. Kalau serius hendak maju, agar mengajukan pengunduran diri dari jabatannya. Jika tidak serius, jangan lagi pasang baliho untuk sosialisasi diri. Agar jelas, bahwa pekerjaannya adalah sebagai Kepala SKPD, yang bertugas melayani masyarakat,” ungkapnya.
Lebih jauh, Muhajirin menegaskan bahwa hal tersebut perlu dilakukan agar publik atau warga kota Ternate tidak memberi penilaian negatif kepada birokrat Pemkot.
“Seandainya publik menilai negatif, pasti akan ada ketersinggungan bagi para ASN yang sedang melakukan sosialisasi tersebut. Jika yang bersangkutan terus sibuk dengan upaya sosialisasi, tentu akan berpengaruh terhadap kinerjanya sebagai pimpinan SKPD. Akan terjadi tumpang-tindih kerja dan tanggungjawab. Jadi, sebaiknya mengundurkan diri jika serius untuk maju. Atau ajukan kepada Walikota untuk melakukan penggantian dalam waktu sesegera mungkin,” tegasnya.
Saat disinggung tentang adanya unsur kepentingan politik dalam penggantian Sekda Kota Ternate, Muhajirin justru menilai sebaliknya.
“Menurut hemat saya, tidak ada unsur kepentingan politik di dalamnya. Sudah sesuai regulasi, sudah kurang lebih lima tahun menjabat. Bagi kami di DPRD, jika sudah sesuai ketentuan, itu hal yang normal dan lumrah. Itu juga kan kewenangan Walikota. Kepada kami hanya dilakukan koordinasi, secara tertulis. Kalaupun ada yang perlu dikoreksi terkait regulasi, biasanya teman-teman di Komisi I langsung memberi masukan kepada kami,” tandasnya. (rbk)