TERNATE — Haliyora, Aksi penolakan angkutan berbasis teknologi online alias ojek online yang dilakukan oleh pengemudi ojek pangkalan (opang) pada Senin (16/12), ditanggapi santai oleh pelaku usaha Gojek di Ternate.
Branch Manager Gojek Ternate, Hamdhani Nasution, saat ditemui Haliyora di Hotel Grand Dafam mengatakan bahwa aksi yang dilakukan sopir mobil pangkalan dan ojek pangkalan adalah hal biasa.
“Itu hal biasa. Aksi protes yang dilakukan teman-teman ojek pangkalan tersebut bisa dimaklumi. Karena kehadiran Gojek mengganggu atau malah mengurangi pendapatan mereka,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski begitu, Dani, sapaan akrab Hamdhani menyampaikan bahwa selama ini tidak ada larangan bagi Gojek untuk beroperasi. Dani mengaku, baru pertama kali mengalami kejadian penolakan seperti ini.
“Selama ini, di semua kota yang ada Gojeknya, tidak pernah ada larangan untuk beroperasi. Di seluruh Indonesia. Masyarakat bahkan menerima baik kehadiran kami. Tidak pernah ada aksi protes,” tukasnya.
Dani juga mengkonfirmasikan kabar yang beredar saat aksi demonstrasi penolakan terhadap Gojek berlangsung. Kabar tersebut itu menyebutkan bahwa kehadiran Gojek di Ternate belum memiliki ijin.
“Ini keliru. Gojek Ternate memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Untuk perijinannya, kita sudah selesai. Kita sudah mendapat rekomendasi dari semua dinas terkait dan sudah keluar TDP-nya,” jelasnya.
Dani beranggapan, ada pihak-pihak tertentu yang keliru memberikan informasi kepada pengusaha ojek pangkalan. Informasi tersebut kemudian beredar luas di kalangan para ojek pangkalan yang terlanjur keberatan dengan kehadiran Gojek.
“Saya pikir, ada kesalahan informasi yang diterima para ojek pangkalan. Ada pihak tertentu yang keliru menyampaikan informasi tersebut. Bisa jadi, dari kalangan pejabat. Padahal, kita sudah punya ijin,” ungkapnya.
Untuk diketahui, pemerintah melaui DPRD Kota Ternate akan melakukan hearing bersama Gojek dan perwakilan ojek pangkalan serta dinas terkait.
Hearing untuk membahas permasalahan yang timbul terkait aksi penolakan terhadap Gojek Ternate tersebut rencananya akan dilaksanakan pada Kamis (19/12) nanti, di Gedung DPRD Kota Ternate.
Dani berjanji, Gojek Ternate akan terbuka dalam pembahasan tersebut. Ia juga berharap, semua pihak yang terlibat agar mau membuka diri dalam menerima konsekuensi perkembangan dunia usaha.
“Kami akan terbuka dan buka-bukaan. Kami juga ingin tahu, apa masalahnya sehingga teman-teman Opang menolak kehadiran Gojek. Nanti pasti akan terlihat, siapa yang berjuang serta melayani masyarakat dan pihak mana yang justru memanfaatkan masyarakat,” tutupnya. (rbk)