TERNATE — Haliyora, Kenaikan pangkat bagi prajurit TNI ternyata tidak didapat dengan mudah. Di jajaran TNI, kenaikan pangkat haruslah melalui proses Ujian Kenaikan Pangkat yang cukup berat.
Hal tersebut berlaku pula untuk prajurit yang bertugas di jajaran Korem 152/Baabullah. Sebanyak 150 prajurit mengikuti ujian kenaikan pangkat periode 1 April 2020.
Kepala Penerangan Resor Militer (Kapenrem) 152/Baabullah, Mayor Inf. Iriono menjelaskan bahwa Korem 152/Baabullah memberi kesempatan kepada sejumlah prajurit dari berbagai tingkat kepangkatan untuk mengikuti ujian kenaikan pangkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk tahap pertama adalah tes kesamaptaan. Para prajurit harus menjalani tes kesamaptaan jasmani sebagai salah satu tahapan yang harus dilalui dalam ujian kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi,” ujar Iriono.
Kegiatan tes kesamaptaan jasmani tersebut dibagi dalam dua hari pelaksanaan dan dilakukan di dua lokasi berbeda. Kegiatan dilakukan pada tanggal 18-19 Nopember 2019.
“Adapun tes yang dilaksanakan berupa Kesamaptaan A yaitu lari sejauh 3,2 km atau 3200 meter dan Kesamaptaan B yaitu Push Up, Sit Up dan Shuttle Run. Keduanya berlokasi di Lapangan Perikanan Bastiong, Ternate,” lanjut Iriono.
Sementara tes Kesamaptaan C berupa ketangkasan renang dengan lintasan sepanjang 50 meter, dilaksanakan di Pelabuhan Dufa-Dufa.
Iriono menambahkan bahwa tes kesamaptaan ini dilaksanakan dengan serius. Hal tersebut dibuktikan dengan kehadiran tim medis dan tim penguji ketangkasan jasmani, baik dari Kodam maupun Korem 152/Baabullah.
“Tidak main-main. Pelaksanaan tes Kesamaptaan ini akan diawasi oleh tim penguji ketangkasan jasmani dan tim medis, baik dari Kodam maupun Korem 152/Baabullah,” tegasnya.
Menurut Iriono, pengawasan ini bertujuan agar pelaksanaan tes kesamaptaan ini berjalan dengan aman, lancar dan transparan serta tanpa kecurangan.
“Hasilnya, hanya prajurit yang memenuhi persyaratan lah yang berhak lolos dan mendapat anugerah kenaikan pangkat satu tingkat diatasnya,” ungkapnya.
Amatan Haliyora, pada hari pertama pelaksanaan, seluruh peserta mengikuti rangkaian kegiatan tes kesamaptaan dengan serius dan penuh semangat.
“Seluruh peserta nampak bersemangat dan sungguh-sungguh mengikuti tes. Mereka harus mengejar nilai kelulusan minimal 70. Ini tidak mudah karena diperlukan latihan rutin untuk mencapai nilai minimal tersebut,” pungkas Iriono. (ata)