TERNATE – Haliyora, Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Senin (4/11/2019), sedikit terganggu dan ditunda pelaksanaannya. Pasalnya, sidang yang direncanakan berlangsung di ruang sidang Graha Lamo DPRD Kota Ternate itu diwarnai aksi demo mahasiswa.
Puluhan massa aksi yang berasal dari Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (SAMURAI) itu datang menyampaikan aspirasi di depan gedung DPRD Kota Ternate sekitar pukul 09.00 WIT.
Dalam aksinya, mereka meminta pemerintah lebih serius dalam mengurus komoditi lokal seperti kopra dan segera mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi mahasiswa tersebut berlangsung relatif damai dan tertib. Mereka kemudian ditemui oleh Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy.
Setelah mendengar tuntutan mahasiswa, yang lebih ditujukan kepada Pemerintah Provinsi, Muhajirin menyampaikan bahwa DPRD Kota Ternate menerima dan akan menampungnya. Selanjutnya, aspirasi tersebut akan diteruskan kepada pihak terkait, yaitu Pemprov Malut.
Sementara itu, Sidang Paripurna pertama DPRD Kota Ternate hari ini, dijadwalkan akan melaksanakan dua agenda.
Yang pertama adalah Penyampaian Nota Keuangan Daerah dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) oleh Pemkot Ternate. Agenda kedua adalah penyampaian sembilan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda).
Sesuai amatan Haliyora, sidang yang dijadwalkan berlangsung pukul 10.00 WIT itu, baru dapat dihelat pada pukul 11.20 WIT, setelah massa aksi membubarkan diri. (al)