Ternate, Haliyora.com
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara (Malut) dan jajarannya akan fokus untuk mengawasi secara ketat Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam momentum menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020.
“Meski saat ini kita menetapkan Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) untuk Pilkada 2020, namun melihat maraknya aksi dukung-mendukung yang melibatkan ASN, maka tentunya ini menjadi fokus perhatian kami dalam pengawasan nanti,” kata ketua Bawaslu Malut, Muksin Amrin SH MH, Kamis (17/9/2019) siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Muksin, maraknya statmen dukungan yang muncul terutama di media sosial, menunjukkan bahwa netralitas ASN masih menjadi kerawanan yang patut diwaspadai. “Apalagi seperti yang sudah menjadi rahasia umum, bahwa sikap ASN ini berkaitan dengan jabatan atau posisi di pemerintahan yang kerap membuat mereka terpaksa tidak dapat menjaga netralitasnya,” tuturnya.
[artikel number=4, tag=”pilkada,bawaslu” ]
Bawaslu sendiri melalui jajarannya di kabupaten dan kota telah menemukan sejumlah bukti adanya keterlibatan ASN. Seperti yang terjadi di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) yang oleh Bawaslu setempat akan memeriksa dua ASN yang diduga terlibat dalam politik praktis.
Muksin sendiri memprediksi hal ini akan menguat jika sudah ada penetapan calon dan di masa kampanye nanti. Untuk itu, pihaknya akan lebih giat dalam melakukan sosialisasi sebagai upaya pencegahan pelanggaran.
“Untuk itu, kami menghimbau agar ASN dapat menahan dirinya untuk tetap menjaga netralitasnya. Soal pilihan politik, ada salurannya bagi ASN yakni saat pemilihan (pemungutan suara) nantinya. Kalao sekarang ya jangan,” tuntasnya. (red)