Ternate, Haliyora.com
Memiliki luas wilayah yang cukup besar dan gugusan pulau yang begitu banyak, Maluku Utara (Malut) dianggap akan sangat ideal jika dipecah menjadi dua provinsi. Selain dapat memperpendek rentang kendali, akses dan pertumbuhan ekonomi dianggap akan makin terdongkrak jika itu bisa terwujud.
“Ini (masih) dalam bentuk gagasan. Tapi kan tidak ada salahnya juga jika dari sekarang kita sudah memikirkan ide tersebut. Bukan apa-apa, hal ini semata-mata demi kesejahteraan masyarakat Maluku Utara secara menyeluruh,” kata Ketua Majelis Pengurus Wilayah (PMW) Pemuda Pancasila Malut, Santrani Abusama ST MSi, Minggu (13/10/2019) siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu dikatakannya terkait dengan isu besar yang akan dibawa MPW Pemuda Pancasila Malut dalam Rapat Koordinasi Pra Musyawarah Besar (Mubes) Pemuda Pancasila akhir Oktober di Jakarta. Pemuda Pancasila Malut memang mendorong percepatan Rancangan Undang-Undang (RUU) Provinsi Kepulauan dimana Malut masuk bersama tujuh provinsi lainnya. Selain itu masalah tapal batas ikut disuarakan Santrani dan pengurusnya.
[artikel number=3, tag=”pemuda,pancasila,kepulauan,provinsi” ]
Selain kedua hal tersebut, Santrani ingin gagasan pribadinya itu dapat disuarakan. Hal itu didasarkan pada pemikiran tentang kelangsungan masa depan masyarakat Malut yakni ide tentang lahirnya provinsi baru hasil pemekaran.
Meski masih sebatas gagasan, Santrani sudah memikirkan jika sekiranya selain Provinsi Maluku Utara, bakal ada satu provinsi lagi. “Bentangannya meliputi wilayah Halmahera Timur (Haltim), Halmahera Tengah (Halteng), Halmahera Selatan (Halsel), Kepulauan Sula (Kepsul) dan Pulau Taliabu (Pultab). Itu sudah ideal,” tuntasnya. (Al)