Maba, Halyora.com
Kehadiran PT MKHI, salah satu perusahaan yang sedang beraktivitas di Wasile Utara Kabupaten Halmahera Timur, dianggap mulai mengusik ketenangan warga khususnya di desa Hilaitetor. Pasalnya, perusahaan itu diduga telah merusak tanaman milik perkebunan warga. Selain itu, jalan tani pun menjadi sasaran pengrusakan akibat mobilisasi alat berat PT MKHI.
Ketua Togale Haltim, M Rustam Malega mengatakan, atas nama masyarakat Hilaitetor meminta kepada Gubernur Maluku Utara, Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Haltim dan Dinas Kehutanan Malut untuk segera turun di lapangan, guna melihat langsung akibat yang ditiimbulakn dari aktivitas perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Aktivitas PT MKHI sangat merusak ketentraman warga petani di Wasile Utara, terutama yang ada di desa Hilaitetor. (Pemerintah) jangan tinggal diam dengan permasalahan ini,” kata Rustam kepada wartawan, Selasa (22/01/2019) siang.
[artikel number=3, tag=”haltim” ]
Menyesalkan keberadaan PT MKHI, imbuh Rustam, warga pun sudah melayangkan surat penolakan ke Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Haltim serta PT MKHI sendiri. “Sampai saat ini belum ada tanggapan,” tuturnya.
Dia juga mengatakan, atas nama Barisan Organisasi Masyarakat dan Persatuan Tobelo Galela, akan melakukan aksi besar-besaran dan mengangkat adat istiadat sesuai adat dan tradisi untuk menindaklanjuti aktivitas tersebut. “Maka kami meminta kepada Gubernur Malut dapat melihat dan mempertimbangkan izin PT MKHI,” cetusnya.
Dia juga menambahkan, karena dalam izin konsultan analisa Amdal poin (3) menjelaskan bahwa fokus akvitas PT MKHI pada lahan yang ada dan tidak bisa membuka lahan baru. “Lahan Wasile Utara sebagian besar adalah pertanian warga. Maka kami tidak setuju dengan keberadaan PT MKHI di wilayah Wasile Utara,” pungkasnya. (elz)