Massa Kopra Dibubarkan Polisi, Sembilan Orang Diamankan

- Editor

Senin, 10 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ternate, Haliyora.com

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Perjuangan Rakyat (Kopra) kembali menggelar unjuk rasa. Belum stabilnya harga kopra di Maluku Utara (Malut) membuat massa Kopra kali ini berunjuk rasa di landmark Kota Ternate tepatnya depan kantor Walikota Ternate, Senin (10/12/2018).

Amatan Haliyora.com, aksi itu mulai digelar pukul 10.30 WIT. Massa menumpangi satu truk yang diperlengkapi sound sistem dengan titik kumpul di landmark jalan Pahlawan Revolusi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikoordinatori Yulia Pihang, massa menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut dan pemerintah pusat harus mencari solusi menaikan harga kopra yang sedang krisis itu.

“Kami atas nama Koalisi Perjuangan Rakyat (Kopra) Maluku Utara, berikan peringatan agar Pemerintahan Provinsi Maluku Utara lebih serius lagi memperhatikan masalah turunnya harga kopra dan segera berikan harga yang layak atas jasa petani untuk negeri ini,” teriaknya.

BACA JUGA  Polda dan Kejati Didesak Periksa Direktur RSUD Chasan Boesoeri

Selain itu, pada aksi kali ini massa menyatakan tidak butuh janji pemerintah dan DPRD. “Tapi kami meminta supaya masalah petani kopra juga bisa dibicarakan Presiden Joko Widodo,” lanjutnya.

[artikel number=3, tag=”kopra” ]

Aksi massa mulai berangsur memanas dimana sekitar pukul 15.00 WIT, mereka memboikot jalan utama dan melanjutkan aksi dengar membakar ban bekas. Kemudian satu jam kemudian, aparat kepolisian Polres Kota Ternate yang menjaga keamanan aksi tersebut lalu memperingatkan massa aksi agar pada pukul 16.30 sudah membubarkan diri dan kembali ke tempat masing-masing.

BACA JUGA  PPK Tarakani Galela Tagih Janji Bupati Halut

Namun, sampai pada batas waktu tersebut, belum juga ada reaksi dari pengunjuk rasa, kepolisian gabungan Sabhara Polres Ternate dan Polda Malut langsung mengambil tindakan untuk membubarkan aksi dengan mengerahkan mobil meriam air untuk memadamkan api serta melepaskan tembakan gas air mata karena dianggap mengganggu para pengendara.

Setelah api berhasil dipadamkan, tiba-tiba massa aksi melempari aparat kepolisian menggunakan batu. Polisi pun membalasnya dengan menembakkan gas air mata ke tengah-tengah massa aksi. Meski tidak ada korban, polisi pun menyisir area ruko dan pertokoan. Ada sembilan orang massa aksi yang berhasil diamankan. (fir)

Berita Terkait

Polisi Gerebek Lokasi Judi Sabung Ayam di Ternate, Belasan Orang Diamankan
Kejari Halteng Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Perumahan 100
Maknai Hari Pahlawan, Bupati Halsel: Semangat Juang Hidupkan dalam Bentuk Karya Nyata
Aksi Koboi Oknum Warga di Sula Ancam Karyawan Kayu Berujung Dipolisikan
Penyelidikan Kasus Dana Operasional DPRD Maluku Utara Terus Bergulir
Polisi Gerebek Judi Sabung Ayam di Kawasan Tambang IWIP Halteng
Seorang Karyawan Tambang di Malut Ditetapkan Tersangka Kasus Kecelakaan Kerja
Polemik Tagihan Biaya Rusun RSUD Soekarno di Morotai ‘Melebar’
Berita ini 19 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 11:04 WIT

Polisi Gerebek Lokasi Judi Sabung Ayam di Ternate, Belasan Orang Diamankan

Senin, 10 November 2025 - 21:07 WIT

Kejari Halteng Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Perumahan 100

Senin, 10 November 2025 - 19:48 WIT

Maknai Hari Pahlawan, Bupati Halsel: Semangat Juang Hidupkan dalam Bentuk Karya Nyata

Senin, 10 November 2025 - 19:32 WIT

Aksi Koboi Oknum Warga di Sula Ancam Karyawan Kayu Berujung Dipolisikan

Senin, 10 November 2025 - 14:46 WIT

Penyelidikan Kasus Dana Operasional DPRD Maluku Utara Terus Bergulir

Berita Terbaru

Kantor Gubernur Maluku Utara

Headline

Perampingan OPD Pemprov Malut Berpotensi Mandeg

Selasa, 11 Nov 2025 - 20:51 WIT

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda (Foto Istimewa)

Headline

Pemprov Maluku Utara Siapkan Aparaturnya Ikut ProASN

Selasa, 11 Nov 2025 - 17:01 WIT

error: Konten diproteksi !!