Ternate, Haliyora.com
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Perjuangan Rakyat (Kopra) kembali menggelar unjuk rasa. Belum stabilnya harga kopra di Maluku Utara (Malut) membuat massa Kopra kali ini berunjuk rasa di landmark Kota Ternate tepatnya depan kantor Walikota Ternate, Senin (10/12/2018).
Amatan Haliyora.com, aksi itu mulai digelar pukul 10.30 WIT. Massa menumpangi satu truk yang diperlengkapi sound sistem dengan titik kumpul di landmark jalan Pahlawan Revolusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikoordinatori Yulia Pihang, massa menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut dan pemerintah pusat harus mencari solusi menaikan harga kopra yang sedang krisis itu.
“Kami atas nama Koalisi Perjuangan Rakyat (Kopra) Maluku Utara, berikan peringatan agar Pemerintahan Provinsi Maluku Utara lebih serius lagi memperhatikan masalah turunnya harga kopra dan segera berikan harga yang layak atas jasa petani untuk negeri ini,” teriaknya.
Selain itu, pada aksi kali ini massa menyatakan tidak butuh janji pemerintah dan DPRD. “Tapi kami meminta supaya masalah petani kopra juga bisa dibicarakan Presiden Joko Widodo,” lanjutnya.
[artikel number=3, tag=”kopra” ]
Aksi massa mulai berangsur memanas dimana sekitar pukul 15.00 WIT, mereka memboikot jalan utama dan melanjutkan aksi dengar membakar ban bekas. Kemudian satu jam kemudian, aparat kepolisian Polres Kota Ternate yang menjaga keamanan aksi tersebut lalu memperingatkan massa aksi agar pada pukul 16.30 sudah membubarkan diri dan kembali ke tempat masing-masing.
Namun, sampai pada batas waktu tersebut, belum juga ada reaksi dari pengunjuk rasa, kepolisian gabungan Sabhara Polres Ternate dan Polda Malut langsung mengambil tindakan untuk membubarkan aksi dengan mengerahkan mobil meriam air untuk memadamkan api serta melepaskan tembakan gas air mata karena dianggap mengganggu para pengendara.
Setelah api berhasil dipadamkan, tiba-tiba massa aksi melempari aparat kepolisian menggunakan batu. Polisi pun membalasnya dengan menembakkan gas air mata ke tengah-tengah massa aksi. Meski tidak ada korban, polisi pun menyisir area ruko dan pertokoan. Ada sembilan orang massa aksi yang berhasil diamankan. (fir)