Ternate, Haliyora.com
Puluhan nasabah yang menjadi diduga menjadi korban PT KTF atau biasa disebut Karapoto mengepung Markas Kepolisian Resort (Polres) Kota Ternate. Mereka menuntut pimpinan perusahan atas nama FPH alias Fitri untuk mengembalikan modal mereka yang disetorkan ke PT KTF.
Kapolres Kota Ternate AKBP Azhari Juanda saat dikonfirmasi, Senin (3/12/2018) mengatakan, polisi saat ini sudah memanggil pimpinan PT KTF yakni FPH alias Fitri untuk diperiksa dan dimintai keterangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sudah memanggil saudari Fitri sebagai pimpinan perusahan untuk bermediasi dengan para nasabah. Selain itu Polisi juga mempersilahkan para nasabah jika ingin menuntut atau melapor yang bersangkutan,” katanya pada Haliyora.com di Polres Ternate.
Dikatakan Azhari, pimpinan PT KTF juga telah membuat pernyataan di atas meterai yakni akan membayar seluruh uang nasabah sesuai angka nominal yang tertera pada masing-masing kwitansi. “Dijanjikan pada 31 Januari hingga selesai,” ungkapnya.
Azhari menambahkan, tugas Kepolisian hanya memediasi tidak lebih. “Jika para nasabah ingin melaporkan yang bersangkutan, silahkan saja,” tutupnya.
[artikel number=3, tag=”hukrim” ]
Karapoto sendiri dilaunching oleh Walikota Ternate Burhan Abdurahman di Ballroom Grand Dafam Hotel pada 27 Januari 2018. Disebut-sebut, perusahaan yang berkantor di Kelurahan Dufa-dufa Kecamatan Ternate Utara Kota Ternate itu memiliki nasabah dari berbagai kalangan. Baik itu ibu rumah tangga, mahasiswa, hingga PNS bahkan pengusaha.
Berdasarkan informasi yang diserap Haliyora.com, aksi itu dilakukan karena para nasabah yang menyetorkan dananya sebagai investasi berbunga, sudah mulai curiga karena PT KTF tidak kunjung mencairkan dana yang diinvestasikan dengan garansi keuntungan 30-50 persen per 40 hari kerja.
Diduga, PT KTF memiliki ribuan nasabah di Maluku Utara yang menyetorkan dananya dan ditaksir mencapai ratusan juta bahkan milyaran. “Ada nasabah yang menyetorkan puluhan juta bahkan ratusan. Nah, kalo diestimasi bisa saja uang yang dikumpulkan Karapoto dari nasabahnya mencapai miliaran rupiah,” tutur salah satu nasabah yang enggan namanya disebutkan. (fir)