Jailolo, Haliyora.com
Langkah penanganan terhadap Meilani Bet, bayi berusia 1,5 tahun yang menderita kelainan jantung dan gizi buruk oleh Wakil Bupati (Wabup) Halmahera Barat (Halbar) Zakir Mando, disesalkan oleh Assisten I Setda Pemkab Halbar, Vence Maluwere.
Sikap Wabup yang terus saja mengirimkan bayi asal Desa Lako Akediri Kecamatan Sahu itu bolaki balik Ternate, disoroti sebagai langkah miss koordinasi. “Langkah pak Wakil Bupati harus diakui sangat disayangkan. Selain pribadi, pak wakil adalah seorang pejabat sehingga harus terlebih dulu melakukan koordinasi dengan tim penanganan gizi buruk sehingga pasien jangan bolak balik Ternate Jailolo,” papar Vence.
Menurutnya, terkait penanganan gizi buruk dan kematian ibu hamil, kata Vence, mestinya dilakukan berdasarkan Instruksi Bupati Halbar Nomor 7 tahun 2018 tentang Penanganan Gizi Buruk, Gizi Kurang dan ibu hamil kekurangan energi kronoik (Bumil KEK) di Halbar. “Untuk percepatan penanganan yang sudah sesuai standar penanganan dari Kemenkes,” ucapnya.
[artikel number=3, tag=”halbar” ]
Vence sendiri berharap jika ada pihak pihak yang ingin membantu, seharusnya dilaporkan ke tim penanganan bukan dengan cara sendiri-sendiri karena ketika ada risiko siapa yang bertanggung jawab. “Seperti yang terjadi pada salah satu pasien saat ini dibawa ke Ternate. Tapi akhirnya balik lagi ke Jailolo. Jadi kasihan anak dan orangtuanya,” katanya.
Vence menegaskan, Pemkab akan menangani dua pasien gizi buruk hingga tuntas lewat RSUD dan Dinkes. Bupati Danny Missy, lanjut Vence, juga meminta petugas RSUD dan Dinkes agar lebih jeli melihat kondisi seperti ini. “Sehingga kasus yang seperti dialami Meilani tidak terulang lagi. Dan kalau terulang, maka kinerja RSUD dan Dinkes akan dievaluasi,” tutupnya. (adb)