Ternate, Haliyora
Harga jual korpa, yang menjadi salah satu komoditas unggulan di Maluku Utara (Malut) yang terus saja merosot mengundang perhatian banyak kalangan. Sebelumnya, muncul aksi unjuk rasa dari beragam elemen mahasiswa yang mendesak pemerintah untuk turun tangan mengintervensi anjloknya harga kopra yang dianggap menyusahkan kaum tani khususnya penghasil kopra.
Terbaru, suara-suara untuk menuntut perhatian pemerintah kembali disuarakan elemen pemuda yakni Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Malut. Melalui Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Desa, Arfandi Iskandar Alam menyampaikan bahwa desakan pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Dan DPRD Malut agar mencari solusi untuk segera menaikkan harga kopra di Maluku Utara yang merosot ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Secara institusi Pemuda Pancasila Maluku Utara Mendesak kepada Pemprov dan DPRD Malut agar tidak tinggal diam dan mencari solusi terkait anjloknya harga kopra” cetus Fandi sapaan akrabnya, saat menghubungi Haliyora.com via telepon seluler, Selasa (21/11/2018) malam.
[artikel number=5, tag=”pemuda,pancasila,ekonomi,kopra” ]
MPW Pemuda Pancasila Malut, lanjut Arfandi, mendukung sepenuhnya aksi yang dilakukan oleh elemen muda dan mahasiswa dari berbagai OKP yang digelar di depan Kampus I Unkhair Ternate pada Senin (19/11/2018). MPW Pemuda Pancasila Malut ini juga menyoroti pengelolaan Perusahan Daerah (Perusda) yang diharapkan dapat menjadi lokomotif utama dalam pengelolaan komoditas alam di Provinsi Malut.
“Pemprov Malut kan memiliki Perusda. Seharusnya ini menjadi langkah pengembangan komoditas utama untuk mengelolah hasil alam. Banyak hasil bumi yang bisa dikelolah Perusda. Selain Kopra, ada juga cengkeh dan pala,” terang Arfandi seraya menyampaikan dukungan untuk seluruh elemen yang sementara ini bergerak melakukan unjuk rasa kenaikan harga kopra di Malut. (red)