Ternate, Haliyora.com
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi (Maluku Utara) akhirnya angkat bicara terkait aksi unjuk rasa pendukung pasangan calon (Paslon) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Malut, Ahmad Hidayat Mus-Rivai Umar (AHM-Rivai) yang digelar depan kantor KPU di bilangan Dacomib, kelurahan Kota Baru, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Senin siang.
Aksi unjuk rasa yang memprotes penolakan KPU Malut atas rekomendasi Bawaslu Malut terkait diskualifikasi salah satu Paslon Pilgub itu, berakhir ricuh dan dibubarkan aparat keamanan diwarnai kekerasan terhadap wartawan itu, disayangkan Ketua KPU Malut, Syahrani Somadayo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepada Haliyora.com, Selasa (13/11/2018) siang, Syahrani mengatakan, tindakan anarkis yang dilakukan tim dan simpatisan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur AHM-Rivai itu hanya menambah kegaduhan.
[artikel number=4, tag=”pers,kpu,pilgub” ]
“Saya sangat sayangkan kenapa mereka harus melakukan tindakan anarkis seperti itu? Padahal sebelum Pilkada dimulai beberapa bulan lalu, kita sudah sepakati bersama-sama tidak akan membuat kegaduhan. Tapi kenapa masih ada saja tindakan anarkis seperti itu,” sesalnya.
Atas insiden ini, Syahrani juga menyayangkan kebrutalan yang terjadi sampai mengorbankan salah satu wartawan media cetak Malut Post. “Padahal ini bisa dibicarakan baik-baik,” katanya.
Terkait oknum-oknum yang merusaki fasilitas kantornya, Syahrani menambahkan dirinya menyerahkan pada pihak sekretariat KPU Malut untuk menindaklanjuti masalah ini. (rif)