Labuha, Haliyora.com
Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) sepertinya patut dipertanyakan. Ini dari buntuk tidak diikutsertakan Desa Kawasi, Kecamatan Obi, dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahap II pada 17 November 2018. Alasan belum adanya bakal calon pada Pilkades Kawasi disebut-sebut menyebabkan desa tersebut bakal batal menggelar menggelar Pilkadesnya.
Padahal, berdasarkan informasi yang diserap wartawan, surat suara Pilkades Tahap II sudah dicetak dan tinggal didistribusi, termasuk surat suara untuk Pilkades Kawasi. Nah, jika demikian bagaimana surat suaranya sudah dicetak kalau belum ada satupun bakal calonnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala DPMD Halsel, Bustami Soleman, saat dikonfirmasi Senin (12/11/2018) beralasan, tidak diikutkannya Desa Kawasi dalam Pilkades serentak tahap II dikarenakan sampai saat ini panitia Pilkadesnya tidak bekerja. Dimana, di waktu sisa beberapa hari ini, Bakal Calon Kades yang akan bertarung pun belum dimasukkan oleh BPD maupun Pemdes Kawasi.
“Bagaimana mau jalan (Pilkades) kalau sampai sekarang belum ada nama-nama bakal calon yang dimasukkan Panitia Pilkades Desa Kawasi,” kata Bustami beralasan.
[artikel number=4, tag=”halsel,desa” ]
Selain itu, lanjut Bustami, caretaker Kepala Desa yang ditunjuk pun tidak mengetahui keberadaan panitia Pilkades Kawasi. “Dia (caretaker Kades Kawasi, red) mengaku waktu diangkat pada Januari 2018 hingga saat ini dirinya tidak mengetahui ada panitia Pilkades. Padahal kami telah memanggilnya pada Maret 2018 untuk segera memasukkan nama-nama calon kades. Namun sampai saat ini Panitia Pilkades Kawasi belum memasukkannya (ke DPMD Halsel,” tuturnya.
Karena masalah itu, DPMD Halsel memutuskan untuk menunda Pilkades Kawasi bersama dua desa lainnya yaitu Malapa di Kecamatan Makian Barat dan Loleo di Kecamatan Obi Selatan. “Jadi yang ikut dalam pilkades Serentak Tahap II hanya 66 Desa,” ungkapnya.
Sementara itu caretaker Desa Kawasi, Dewi La pada wartawan mengatakan, bahwa dirinya juga belum mau mengikutkan Desa Kawasi karena keamanan yang belum stabil akibat dari adanya kelompok-kelompok kepentingan. Olehnya itu, dirinya akan memperbaiki dulu baru selenggarakan Pilkades.
“Satu mau jadi, yang lain juga mau jadi (Kades). Jadi kacau. Makanya saya perbaiki dulu. Sudah bagus baru bisa ada Pilkades,” kilah Dewi yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SDN Jikotamo ini.
Dewi juga beralasan bahwa semenjak Januari 2018 diangkat menjadi caretaker Kades Kawasi, dirinya tidak mengetahui adanya Panitia Pilkades di Desa Kawasi. Olehnya itu Dewi menegaskan Kawasi tidak ikut dalam Pilkades Tahap II. (van)