Ternate, Haliyora.com
Unjuk rasa massa pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 1, Ahmad Hidayat Mus dan Rivai Umar (AHM-Rivai) di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara (Malut), Selasa (23/10/2018) siang, berakhir anarkis.
Aksi massa yang semula berlangsung damai itu berujung pelemparan kearah kantor Bawaslu Malut yang mengakibatkan pecahnya sejumlah kaca jendela bagian depan dan mobil yang diparkir di halaman belakang kantor yang terletak di kelurahan Tobona, Ternate Selatan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Amatan Haliyora.com, sebelumnya massa AHM-Rivai tidak bertindak anarkis. Mereka hanya meminta Ketua Bawaslu Malut Muksin Amrin dan Anggota Aslan Hasan, untuk menjelaskan kasus dugaan pelanggaran politik uang yang melibatkan paslon nomor 3 yang juga calon petahana Abdul Gani Kasuba (AGK).
[artikel number=3, tag=”psu” ]
Namun, suasana mulai memanas saat massa membakar ban bekas di ruas jalan. Aparat kepolisian yang tengah menjaga unjuk rasa tersebut lalu bereaksi. Massa kemudian dibubar paksa oleh dengan satu unit mobil meriam air. Massa lalu bertindak di depan kantor Bawaslu Malut, dan melempari batu ke arah kantor tersebut.
Saat suasana kembali kondusif, Ketua Bawaslu Muksin Amrin bersama anggota Aslan Hasan dan Fahrul Abd Muid akhirnya berkenan menemui pengunjuk rasa. “Kami akan menindaklanjuti kasus tersebut jika terbukti. Kalian juga harus sabar, percayakan kepada Bawaslu sebagai penyelenggara. Kami juga akan tetap melaporkan hasil PSU ini kepada MK,” tutur Muksin Amrin di hadapan pendemo.
Dalam aksi tersebut, massa meminta agar Bawaslu Malut, harus menuntaskan dugaan politik uang yang dilakukan calon Gubernur petahana AGK di lokasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kecamatan Sanana. (rif)