Ini Strategi Pemerintah Hadapi Melemahnya Harga Kopra

- Editor

Selasa, 23 Oktober 2018 - 23:43 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tobelo, Haliyora.com

Melemahnya harga jual kopra yang terus merosot membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara (Halut) mencoba mencari “jalan lain” demi mengatasi kesulitan petani kelapa. Salah satu solusi yang sedang ditempuh Pemkab utamanya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Halut yakni menghadirkan perusahan minyak kelapa di daerah tersebut.

“Untuk mengalihkan mainset pola pikir masyarakat yang masih tradisional (gaya lama) yang fokusnya hanya kopra. Pemda Halut akan mencoba mengalihkan mereka untuk bisa juga membuat minyak kelapa,” kata Kepala Bidang Perindustrian Perindag Halut, Muhsin Mustika kepada Haliyora, Selasa (23/10/2018) siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

[artikel number=3, tag=”halut,kopra”]

Pemerintah tentu punya alasan. Menurut Muhsin agar masyarakat tidak terlalu berharap dengan kopra karena harganya tidak tetap alias sewaktu-waktu akan menurun. Lanjutnya, Pemda mencoba mengalihkan usahanya menjadi pembuat minyak kelapa’

“Dengan itu masyarakat bisa menjual kopra dan minyak kelapa ke perusahan. Ketika perusahan itu sudah ada, masyarakat tidak gelisah lagi karena kebutuhannya sudah tercapai,” tutur Muhsin yang ditemui di ruang kerjanya.

BACA JUGA  Ini DPT 6 Desa Kecamatan Kao Teluk versi KPU Halut

Untuk mengalihkan mainset pola pikir masyarakat yang masih tradisional (gaya lama) yang fokusnya hanya kopra.

Muhsin Mustika
Kepala Bidang Perindustrian Perindag Halut

Di satu sisi, strategi Pemkab Halut untuk mendatangkan perusahaan minyak kelapa itu dianggap belum tepat. Pasalnya, hal itu membutuhkan perencanaan yang membutuhkan waktu sangat panjang. Sementara, warga petani kelapa khususnya kopra, perlu langkah cepat dan tepat dalam jangka waktu yang pendek ini.

“DPRD prinsipnya menyetujui langkah yang diambil oleh Pemda untuk mengurangi kegelisahan masyarakat petani kopra. Karena itu untuk program jangka panjang. Namun yang sekarang ini harus ada program jangka pendek yang lebih solutif,” kata anggota DPRD Komisi II, Irfan Soekonay.

Menurut politisi yang membidangi masalah pemerintahan itu, Pemerintah Daerah diminta untuk segera mengintervensi pasar. Salah satu lankah yang ditawarkan yakni agar Perusahaan Daerah (Perusda) melakukan pembelian kopra.

BACA JUGA  Kapal Ferry Rute Ternate-Bitung Tetap Beroperasi, Penumpang Dibatasi 50 Persen

“Termasuk meminta kepada pengusaha di Halut juga khususnya yang membeli kopra untuk dapat mengambil bagian memperhatikan harga kopra yg semakin merosot karena tidak berbanding lurus dengan harga kopra di daerah lain,” tuturnya via aplikasi pesan whatsapp kepada Haliyora.com.

Ikut Harga Pasaran Surabaya

Turunnya harga jual kopra di pasaran diakui pengusaha pembeli kopra diakibatkan melemahnya harga di pasaran Surabaya. Mira, salah satu pembeli kopra menerangkan, pihaknya terpaksa membeli kopra di bawah harga karena alasannya untuk menyesuaikan dengan harga pasar

“Jadi harga kopra turun karena harga pasar di Surabaya juga turun. Kita harus sesuaikan. Misalnya, harga pasar di surabaya Rp. 6.000 maka kita disini juga ambil harga itu yakni Rp. 4.000. jadi kami juga sulit untuk menentukan harga kopra karena harus disesuaikan dengan harga pasar di Surabaya,” tutur Ko Mira. (agus)

Berita Terkait

Polres Haltim Bina Petani Cap Tikus ke Gula Aren, Minta Peran Pemda
Polisi Kembali Ungkap Kasus Prostitusi Online di Sofifi
Jelang Natura dan Pemilu, Polres Haltim Mulai Berlakukan Jam Operasional Kafe
Awasi Aliran Kepercayaan, Tim Pakem Kejari Haltim Gelar Rakor
Kejari Sula Kembali Digoyang, Warga Pohea Desak Kejati Malut Ambil Alih Kasus Masjid An-Nur
Ribuan Liter Miras di Haltim Disita Polisi, Wakapolres Ungkap Jalur Peredarannya
Kabag Hukum ‘Tantang’ Lawyer yang Tangani Sengketa Pilkades Halsel
Spanduk Usut Dugaan Korupsi Masjid Pohea Dicopot, BEM STAI Babussalam Bereaksi
Berita ini 11 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 30 November 2023 - 23:34 WIT

Ini Alasan Pemprov Malut Proyeksikan APBD 2024 Naik Rp 4 Triliun Lebih

Kamis, 30 November 2023 - 22:36 WIT

Polres Haltim Bina Petani Cap Tikus ke Gula Aren, Minta Peran Pemda

Kamis, 30 November 2023 - 22:31 WIT

Polisi Kembali Ungkap Kasus Prostitusi Online di Sofifi

Kamis, 30 November 2023 - 22:08 WIT

Jelang Natura dan Pemilu, Polres Haltim Mulai Berlakukan Jam Operasional Kafe

Kamis, 30 November 2023 - 22:01 WIT

Kampanye Perdana Pemilu 2024, PDIP Guncang Morotai

Kamis, 30 November 2023 - 21:44 WIT

Awasi Aliran Kepercayaan, Tim Pakem Kejari Haltim Gelar Rakor

Kamis, 30 November 2023 - 21:25 WIT

Kejari Sula Kembali Digoyang, Warga Pohea Desak Kejati Malut Ambil Alih Kasus Masjid An-Nur

Kamis, 30 November 2023 - 21:17 WIT

Pemprov Malut Rancang APBD 2024 Rp 4 Triliun Lebih

Berita Terbaru

Kepolisian Sektor (Polsek) Oba Utara Polresta Tidore kembali mengungkap kasus prostitusi online di Sofifi

Headline

Polisi Kembali Ungkap Kasus Prostitusi Online di Sofifi

Kamis, 30 Nov 2023 - 22:31 WIT

Tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Maluku Utara mulai gencar melakukan kampanye perdana

Headline

Kampanye Perdana Pemilu 2024, PDIP Guncang Morotai

Kamis, 30 Nov 2023 - 22:01 WIT

error: Konten diproteksi !!